Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan Indonesia siap menerapkan pembangunan yang mampu mengatasi tantangan dan masalah lingkungan secara seimbang dan holistik di sesi akhir dialog Resource Efficiency Dialogue G20 Presidensi Italia.

“Indonesia siap menerapkan jalur pembangunan yang lebih ambisius yang mampu mengatasi tantangan lingkungan secara seimbang dan holistik, sambil juga membangun dunia setelah pandemi yang lebih tangguh dan inklusif, berdasarkan keadaan dan prioritas nasional,” kata Siti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pada kegiatan yang diselenggarakan secara virtual itu, Siti juga menjelaskan tentang kerja-kerja nyata Indonesia dalam pengelolaan sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan.

Sebagai contoh, pada berbagai strata pemerintah telah menerapkan Peta Jalan Ekonomi Sirkular Nasional 2020-2024, serta Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah 2017-2025, di mana pada 2025, tingkat produksi sampah dapat berkurang 30 persen dan 70 persen sisanya telah dapat dikelola secara sistematis.

Baca juga: G20 didesak dorong praktik investasi sosial-lingkungan yang lebih baik

Baca juga: Menteri LHK: Negara G20 dapat menjadi katalis pemulihan lingkungan


Selain itu, Indonesia juga telah menerapkan praktik ekonomi sirkular, sesuai dengan koridor peraturan perundangan melalui Program Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan Nasional 2020-2030.

Dalam bidang itu, berbagai kemajuan nyata juga telah dicapai, seperti terbangunnya platform daring untuk memfasilitasi kerjasama multi-stakeholder dengan lebih dari 20 lembaga mitra, serta memimpin pengembangan Kerangka Program Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan ASEAN dengan dukungan UNEP Regional Asia Pasifik.

Siti menegaskan langkah-langkah kolaboratif lembaga, masyarakat dan dunia usaha, nasional dan global dengan spirit yang dipercaya Indonesia sebagaimana penegasan Presiden Jokowi yakni “recover together, recover stronger”.

Delegasi negara-negara G20 menyambut baik Presidensi Indonesia dalam pengembangan lebih lanjut Peta Jalan Efisiensi Sumber Daya Global 2021-2023, yang menyangkut sejumlah aspek.

Pertama, melanjutkan berbagi pengalaman tentang aksi dan praktik-praktik baik (good practices). Kedua, memperkuat dan mengarusutamakan kebijakan efisiensi sumber daya.

Ketiga, meningkatkan standar atau pengukuran efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkuler. Keempat, mendorong inovasi dan menciptakan peluang.

Kelima, mendorong pelibatan berbagai pemangku kepentingan. Keenam, kerja sama dan kolaborasi dengan inisiatif-inisiatif di tingkat internasional, dan ketujuh, bekerja dengan kerangka kerja implementasi G20 untuk aksi penanganan sampah laut (plastik).

Secara khusus Italia, Uni Eropa dan Jepang menegaskan dukungan atas hal-hal substansial dan teknis pada Pelaksanaan termasuk puncak kegiatan G20 Presidensi Indonesia.*

Baca juga: Menteri LHK jelaskan pembaruan tata kelola lingkungan-kehutanan di G20

Baca juga: Iriana Joko Widodo hadiri simposium lingkungan di Osaka


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021