Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan berakhir di level terendah satu minggu pada Kamis, mengikuti penurunan Wall Street semalam di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga, saat rekor lompatan harian dalam kasus virus corona domestik juga membebani sentimen, sementara won naik dan imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) tergerus 15,04 poin atau 0,51 persen menjadi menetap di 2.947,38 poin, memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut. Indeks acuan merosot 1,16 persen pada Rabu (17/11/2021).

Perdagangan untuk KOSPI dibuka dan ditutup satu jam lebih lambat dari biasanya karena ujian masuk perguruan tinggi nasional.

Ketiga indeks utama AS berakhir lebih rendah pada Rabu (17/11/2021) di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi dapat mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.

Korea Selatan melaporkan rekor 3.292 kasus baru COVID-19 untuk Rabu (17/11/2021), meningkatkan keraguan tentang langkahnya menuju "hidup bersama COVID-19" yang mencakup relaksasi beberapa pembatasan jarak.


Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh tertekan kekhawatiran kenaikan suku bunga


Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melemah 0,71 persen dan 0,45 persen, sementara perusahaan platform Naver menambahkan 1,50 persen.

Sebuah laporan Reuters menunjukkan rencana SK Hynix merombak fasilitas besar di China untuk membuat chip memori lebih efisien berada dalam risiko (bahaya) karena pejabat AS tidak ingin peralatan canggih yang digunakan dalam proses masuk ke China.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 46,6 miliar won (39,52 juta dolar AS) di papan utama.


Baca juga: Saham Korsel melambung, terkerek saham perusahaan chip dan biofarmasi


Mata uang won berakhir pada 1.180,4 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,18 persen lebih tinggi dari penutupan sehari sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.179,0 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya tercatat pada 1.179,2.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,07 poin menjadi 108,55. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan turun 2,4 basis poin menjadi 2,336 persen.


Baca juga: Saham Korsel ditutup rugi 2 hari beruntun, KOSPI tergerus 0,18 persen

Baca juga: Saham Korsel dibuka melemah, ikuti Wall Street

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021