Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meyakini usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan menjadi tonggak pemulihan ekonomi jika terus melakukan digitalisasi yang menjadi elemen penting dalam melakukan usaha saat ini.

"Kami berharap pemulihan ekonomi berjalan dengan menutup 2021 dengan pertumbuhan ekonomi empat persen dan 2022 lebih tinggi lagi yaitu 5,2 persen dan kami meyakini UMKM akan menjadi tonggaknya," kata Suahasil dalam Webinar Majalah Pajak di Jakarta, Rabu.

Jika digitalisasi terus digiatkan, ia berpendapat akan semakin banyak bisnis baru yang muncul, namun akan terdapat pula perpindahan dari transaksi konvensional menjadi transaksi yang sifatnya digital.

Maka dari itu, basis perpajakan Indonesia juga akan berpindah dari transaksi konvensional menjadi berbasis elektronik.

Suahasil mengingatkan pentingnya peran perpajakan di dunia UMKM, mengingat insentif yang telah diberikan dalam bentuk perpajakan kepada sektor tersebut juga cukup signifikan.

Sejak Januari hingga 19 November 2021, insentif pajak diberikan kepada 132.992 UMKM dalam bentuk insentif pajak penghasilan (PPh) final sebesar Rp700 miliar.

Selain insentif pajak, ia menuturkan berbagai dukungan lainnya juga telah diberikan kepada UMKM untuk percepatan pemulihan ekonomi, yakni subsidi bunga UMKM KUR dan non KUR dengan alokasi Rp42,17 triliun pada tahun ini.

Kemudian, terdapat pula bantuan bagi pelaku usaha mikro dengan anggaran Rp15,36 triliun, penjaminan modal kerja UMKM dengan nilai akumulasi yang telah disalurkan sejak 2020 sampai 19 November 2021 yakni Rp49,43 juta, dan penempatan dana pemerintah kepada perbankan untuk penyaluran kredit, terutama kredit UMKM.

Baca juga: Menko Airlangga: Investasi di sektor UMKM capai 60 persen
Baca juga: Teten Masduki harapkan lebih banyak lagi pelaku usaha mikro miliki NIB
Baca juga: Upaya tiada henti memperkuat UMKM melalui pendampingan dan pembiayaan

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021