Jember (ANTARA News) - Korban banjir di lima desa di Kecamatan Rambipuji, Jember, Jawa Timur, masih khawatir kemungkinan datangnya banjir susulan mengingat curah hujan di daerah ini yang masih tinggi. "Kami masih takut ada banjir susulan, apalagi sekarang airnya belum surut " kata Tukiran warga Desa Gugut, Rambipuji, Jember, Senin. Dari pantauan ANTARA, hingga Senin, air masih menggenangi rumah-rumah warga di lima Desa di Kecamatan Rambipuji masing-masing Desa Rambipuji, Gugut, Kaliwining, Rambigundam dan Rowotantu. Warga yang mengkhawatirkan datangnya banjir susulan sampai saat ini masih mengungsi di rumah kerabat dekat, dan Mushola. Dia menyebutkan, banjir yang dialami kini cukup besar dan sebelumnya luapan air sungai Kaliputih tidak pernah sebesar sekarang. "Meski pada tahun 2000 pernah sungai Kaliputih ini meluap, namun hanya lingkungan Tempehan saja yang banjir dan merusakkan sejumlah rumah yang berada di pinggir kali saja," tegasnya. Empat rumah di Desa Gugut dan Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, roboh, sedang ratusan lainnya tergenang air dan lumpur dengan ketinggian rata-rata dua meter. Sementara itu, ratusan warga terus mengungsi ke tempat yang lebih aman, puluhan diantaranya ditampung sementara di Mapolsek dan kantor Kecamatan Rambipuji. Selain itu, banjir susulan ini mengakibatkan puluhan hektar tanaman padi di Desa Gugut rusak. Banjir bandang juga melanda Kecamatan Panti, Jember, ratusan rumah di Desa Kemiri rusak parah setelah dilalui air bah disertai lumpur yang turun dari kawasan pegunungan Argopuro di Kecamatan Panti, Jember. Meski diperkirakan merendam ribuan rumah dan merusakkan rumah, namun belum diperoleh data resmi berapa kerusakan rumah akibat banjir bandang tersebut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006