Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi dua bersaudara yakni kakak bernama Rudi (18) dan adiknya bernama Rosidi (11) yang menderita mikrosefalus atau kelainan genetik (kepala mengecil) di Desa Jatimulyo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad.

Kedua putra pasangan Sayedi dan Maryam itu menderita mikrosefalus atau kelainan kepala sejak kecil, sehingga perkembangan otaknya tidak normal dan keluarga dari Desa Jatimulyo tersebut merupakan warga tidak mampu.

"Pertama kami menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawan media karena saya dapat informasi tentang kondisi kelainan genetik yang dialami kakak beradik di Jember dari media, sehingga kami bisa menanganinya," kata Risma kepada sejumlah wartawan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.

Menurutnya, daya jangkau Kementerian Sosial (Kemensos) sangat terbatas, sehingga sangat memerlukan bantuan informasi apabila ada warga yang membutuhkan bantuan.

Baca juga: Mensos beri waktu sepekan bagi pemda siapkan lokasi lumbung sosial

Baca juga: Kemensos akan siapkan lumbung sosial untuk korban bencana


"Kedua kakak beradik yang menderita kelainan genetik itu harus diperhatikan sangat khusus, sehingga kami akan memberikan alat bantu khusus kepada mereka," tuturnya.

Ia menjelaskan kedua orang tuanya tidak bisa beraktivitas dengan normal karena mengurus kedua putranya yang mengalami kelainan genetik, sehingga pihak Kemensos akan memberikan bantuan kursi roda khusus kepada Rosidi agar bisa lebih nyaman.

"Alat bantunya masih akan disesuaikan dan diukur dengan kondisi fisik kakak beradik tersebut, sehingga bisa lebih nyaman untuk keduanya," ucap mantan Wali Kota Surabaya itu.

Risma mengatakan Kemensos juga akan memberikan bantuan nutrisi dan konsultasi dengan dokter terkait perkembangan kakak beradik itu karena keduanya memiliki kondisi yang berbeda.

"Kakaknya aktif berlebihan (hiperaktif), sehingga nantinya diberikan obat-obatan untuk mengurangi hiperaktifnya dan bantuan nutrisi otak juga akan diberikan," katanya.

Kedua kakak beradik Rudi dan Rosidi juga akan diberikan terapi khusus, sehingga dapat meringankan beban kedua orang tuanya dalam mengurus anaknya.

"Nantinya kami akan memberikan bantuan stimulan nutrisi yang berasal dari ayam petelor sebanyak 20 ekor yang setiap hari bisa bertelor dan lele, sehingga bisa mencukupi kebutuhan nutrisinya," ujarnya.

Sementara Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman yang ikut mendampingi Mensos mengatakan Pemkab Jember akan berkoordinasi dengan Kemensos dalam menangani kakak beradik tersebut.

"Orang tuanya tidak mau dibawa ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan dan terapi, sehingga kami melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial akan mendampingi dan memberi edukasi sambil melihat perkembangannya," katanya.

Baca juga: Mayoritas perempuan Brasil hindari kehamilan karena Zika

Baca juga: Bolivia laporkan tiga kasus mikrosefalus terkait Zika

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021