Jakarta (ANTARA News) - Galeri Foto Jurnalistik ANTARA meluncurkan buku fotografi dan pameran foto bertajuk "MT Merapi 10: Summit of Fire" karya 44 fotografer dari sejumlah media massa.

"Arti dari MT Merapi 10: Summit of Fire adalah Mount Merapi 2010 yang merupakan puncak kegiatan Gunung Merapi selama ini," kata Kepala Museum dan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA sekaligus kurator pameran, Oscar Motuloh saat acara peluncuran buku fotografi dan pameran foto di Duta Fine Arts Gallery, Kemang Utara, Jakarta, Rabu malam.

Oscar menjelaskan, keuntungan dari buku fotografi dan pameran foto akan didonasikan seluruhnya bagi para korban Merapi.

Dia juga menambahkan 44 pewarta foto tersebut berasal dari ANTARA Foto, Kompas, Tempo, Media Indonesia, Reuters, AFP, EPA, AP dan GFJA.

Peluncuran buku dan pameran foto tersebut dibuka oleh Direktur Utama ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf dan pengusaha sekaligus politikus Arifin Panigoro.

Direktur Utama ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf saat membuka acara mengatakan setiap gambar yang dihasilkan mempunya nilai dan energi yang tidak pernah hilang dan terus bergerak.

Dia juga mengatakan peluncurkan buku dan pameran foto amal ini bertujuan untuk membangun solidaritas dan cinta sesama.

Sementara itu, Arifin Panigoro mengatakan dirinya sangat mendukung dibuatnya acara amal seperti yang dilakukan GFJA.

Menurutnya korban yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi sangat membutuhkan bantuan dari semua pihak.

Buku fotografi tersebut dibuat setebal 152 halaman dengan harga Rp200 ribu yang diperuntukkan untuk donasi.

Sementara itu, salah satu karya foto yang dipamerkan adalah hasil bidikan fotografer ANTARA Foto Regina Safri yang menampilkan gambar Mbah Maridjan satu hari sebelum meninggal dunia terkena awan panas Merapi.

"Saat itu saya sedikit mengalami kesulitan mengambil gambar Mbah Maridjan sehingga saya harus membidik melalui lensa kamera dari jarak jauh," katanya.

Dia juga mengatakan pada saat itu Mbah Maridjan masih terlihat sangat ceria dan tidak takut untuk tetap tinggal dirumahnya meskipun status Merapi sudah meningkat menjadi Awas.(*)
(T.W004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011