Pekanbaru (ANTARA) - Seekor bayi gajah jantan lahir di kamp Elephants Flying Squad, SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga, Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Desa Lubuk Kembang Bungo, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (2/12), pukul 02.00 WIB.

"Bayi gajah jantan ini adalah anak dari induk gajah bernama Ria, berusia 45 tahun. Hasil pengukuran morfometri, anak gajah tersebut lahir dengan tinggi badan 86 sentimeter dan panjang badan 102 sentimeter, lingkar badan 103 sentimeter serta berat badan 84 kg," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmatoro, kepada media di Pekanbaru, Sabtu.

Dia menjelaskan bayi gajah itu hasil pembiakan dengan gajah liar. Bayi itu anak keempat dari Ria, sedangkan tiga gajah lainnya yang dilahirkan gajah Ria, bernama Tesso, Tino, dan Harmoni Rimbo.

Proses kelahiran berlangsung secara normal, sedangkan induk dan bayi dalam keadaan sehat. Hingga saat ini tim medis BBKSDA Riau terus melakukan pemeriksaan kesehatan induk dan bayi gajah.

"Kami telah mendata Elephants Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo sudah mengalami empat kali kelahiran anak gajah dari dua ekor induk gajah jinak, yakni Lisa dan Ria, dalam rentang waktu lima tahun terakhir," katanya.

Baca juga: Seekor gajah Sumatra ditemukan mati di Pelalawan

Persisnya, katanya, setahun yang lalu, pada akhir tahun 2020, Lisa melahirkan seekor anak gajah berjenis kelamin jantan yang saat ini diberi nama Ryu.

Heru mengatakan dengan penambahan satu anak gajah sumatra di Elephants Flying S​​​​​​​quad Taman Nasional Tesso Nilo ini, menguatkan fakta bahwa kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo merupakan habitat penting yang berkontribusi dalam peningkatan populasi gajah sumatra.

Ia menjelaskan pada 2011, IUCN telah menetapkan tentang status konservasi gajah sumatra ke dalam kategori Critically Endangered (CR) yang artinya satwa ini berada diambang kepunahan.

"Gajah sumatra merupakan salah satu jenis mamalia yang dilindungi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi," katanya.

Sejalan dengan itu, maka kelahiran bayi gajah di Elephants Flying S​​​​​​​quad Taman Nasional Tesso Nilo, meningkatkan optimisme dan semangat Taman Nasional Tesso Nilo sebagai pusat konservasi gajah sumatra di Riau dalam melestarikan kembali populasinya.

Balai Taman Nasional Tesso Nilo berharap lahirnya gajah sumatera di kamp Elephants Flying Squad TNTN dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan pengelolaan taman nasional itu.

"Saat ini total gajah di Elephants Flying S​​​​​​​quad C​​​​​​​amp TNTN menjadi 10 ekor yakni empat ekor gajah dewasa, dua ekor gajah remaja, empat ekor gajah anak," kata Heru.

Baca juga: BKSDA Aceh: Kondisi bayi gajah terjebak kubangan lumpur mulai membaik
Baca juga: Bayi Gajah Lisa TNTN menunggu diberi nama
Baca juga: Bayi gajah sumatera dapat sertifikat bertanda tangan Gubernur Riau

Pewarta: Frislidia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021