Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerjunkan tim siaga bencana untuk membantu evakuasi dan pemulihan di daerah terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
 
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan tim tersebut beranggotakan 104 personil yang terdiri dari 82 personil penyelamat, enam personel logistik, dan 16 personel medis.
 
"Tim siaga bencana dikerahkan dan bergerak cepat guna melakukan evakuasi dan pemulihan di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru. Kami akan bahu membahu dan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar proses recovery berjalan dengan lancar," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.
 
Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Lana Saria mengatakan bahwa telah ada 20 tim tanggap darurat dari 19 perusahaan tambang dan satu tim dari Forum Komunikasi Pemerhati Tambang Jawa Timur.
 
Kementerian ESDM mencatat ada 19 perusahaan dan satu tim dari Forum Komunikasi Pemerhati Tambang Jawa Timur yang menurunkan tim tanggap darurat untuk membantu pemulihan dan evakuasi pada wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru.
 
Tim tanggap darurat ini akan membantu pelaksanaan tindakan tanggap darurat, kebutuhan logistik, dan pemulihan kesehatan pada daerah terdampak erupsi.
 
Lana menjelaskan pihaknya sudah meminta ke perusahaan untuk dapat memberikan kontribusi bantuan pada daerah terdampak erupsi Gunung Semeru, yakni untuk menyiapkan tim tanggap darurat, pemberian bantuan logistik kepada korban bencana, persiapan peralatan awal dan lanjutan apabila terjadi eskalasi erupsi Gunung Semeru.
 
Selain itu, tim siaga bencana Kementerian ESDM juga terus berkoordinasi dengan Posko Komando Operasi Penanganan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan SAR Nasional.

Baca juga: PLN siapkan sembilan genset untuk jaringan komunikasi di Semeru
Baca juga: Satgas bencana BUMN Jatim bantu 600 paket sembako korban Semeru
Baca juga: Geologi ESDM: Letusan Semeru berkaitan dengan curah hujan tinggi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021