Kesiapan dan penyebaran (vaksin) sangat penting
Washington (ANTARA) - Bank Dunia pada Senin (6/12) mengatakan pendanaannya telah membantu memberikan 100 juta dosis vaksin COVID-19 ke seluruh dunia.

Angka itu, menurut Bank Dunia, akan mencapai angka 150 juta dosis vaksin pada akhir Desember jika vaksin yang didistribusikan tiba seperti yang diharapkan.

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bank pembangunan multilateral itu telah memesan hampir 300 juta dosis vaksin, dengan dana sekitar 7,5 miliar dolar AS (Rp108 triliun) dalam operasi pembiayaan vaksin untuk 69 negara yang akan dilakukan pada akhir Desember 2021.

Saat berbicara pada konferensi yang diselenggarakan oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Malpass menekankan perlunya negara-negara kaya untuk memenuhi janji donasi dosis vaksin mereka secepat mungkin.

Baca juga: Bank Dunia, Uni Afrika bekerja sama perluas akses ke vaksin COVID-19

Malpass juga menekankan pentingnya untuk meluncurkan database baru untuk melacak negara mana yang membutuhkan dukungan finansial dan operasional.

Pertukaran pengiriman, seperti yang baru-baru ini dilakukan antara Uni Afrika, Amerika Serikat dan Moderna, juga membantu untuk memenuhi kebutuhan vaksin jangka pendek.

"Kesiapan dan penyebaran (vaksin) sangat penting. Pendanaan yang cukup tersedia dan kami bekerja dengan mitra ... untuk mengatasi krisis saat ini dan mempersiapkan diri untuk yang akan datang," kata Malpass.

Dia menambahkan bahwa peningkatan data dan transparansi sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya mengalir di tempat-tempat yang paling membutuhkan.

Malpass mengatakan Pelacak Penyebaran Vaksin Bank Dunia yang baru akan membantu mengatasi hambatan-hambatan khusus untuk meningkatkan penyebaran vaksin.

Pelacakan itu didasarkan pada kerja sama antara Bank Dunia dan Tim Kesiapan dan Pengiriman Vaksin Negara COVAX, yang mencakup Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan GAVI -- organisasi internasional yang menegosiasikan dan mendanai vaksin untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sumber: Reuters

Baca juga: IMF dan Bank Dunia: Kirim lebih banyak vaksin COVID ke negara miskin
Baca juga: Bank Dunia, COVAX percepat pasokan vaksin untuk negara berkembang

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021