Sentani (ANTARA News) - Jenaza Pendeta Ridwan Maluegeha korban jatunya pesawat Merpati dengan nomor penerbangan M-60 di laut Kabupaten Kaimana Papua Barat, Sabtu (7/5) lalu, tiba di Jayapura, Senin.

Jenazah yang ditunggu dari pukul 14.25 WIT, baru tiba di Bandara Udara Sentani, pukul 17.30 WIT menggunakan pesawat Merpati Boing 37 Seri 100, dan langsung diantar ke rumah duka di Jalan Pasar Lama Sentani setelah dilakukan serah terima dari pihak Merpati ke pihak keluarga di Bandara.

Jenazah disambut isak tangis keluarga, terutama sang istri Ny. Ridwan Simanjuntak, kedua orang tua dan sanak keluarga.

Pada saat mobil jenazah masuk di pintu gerbang bandara, keluarga sempat kebingungan karena pada saat yang bersamaan dua jenazah yang datang dari penerbangan sama.

Sebelumnya, jenazah korban di peti tertutup tersebut diterbangkan dari Sorong menuju Timika menggunakan pesawat Twin Other, kemudian dari Timika menggunakan pesawat Merpati Boing 737 seri 100.

Suasana haru terlihat saat jenazah korban tiba di rumah duka di Jalan Pasar Lama, Sentani, istri, kedua orang tua, dan beberapa anggota keluarga serta pelayat tidak kuasa menahan tangis saat melihat peti jenazah korban.

Menurut rencana, jenazah salah satu staf Bank Mandiri ini akan dimakamkan pada Selasa (10/5) di pemakaman umum Pos 7 Sentani.

Jenazah pendeta Ridwan Sam Maluegha korban ditemukan ke-17 pada hari kejadian, namun baru diterbangkan ke daerah asalnya pada Senin (9/5).

Pesawat Merpati Nusantara Airlines MA-60 jatuh dari ketinggian 15.000 kaki di laut dekat Bandara Kaimana, Provinsi Papua Barat, Sabtu (7/5) sekitar pukul 14.00 WIT, diduga akibat cuaca buruk.

Jatuhnya pesawat yang terbang dari Sorong menuju Kaimana tersebut menewaskan seluruh penumpang yang terdiri atas enam kru, 18 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi.
(T.KR-HLM/E001)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011