Program laptop tersebut terbukti sangat relevan dengan kondisi pandemi COVID-19
Madiun (ANTARA) - Kota Madiun, Jawa Timur meraih penghargaan Gerakan Menuju "Smart City" atau Kota Pintar untuk dimensi "Smart Society" karena berhasil memukau pemerintah pusat melalui program bidang kesejahteraan masyarakat.

Penghargaan diberikan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo Anang Achmad Latif kepada Wali Kota Madiun Maidi di Jakarta pada Selasa.

"Fasilitas laptop kepada siswa dan guru menjadi salah satu program smart society yang menarik perhatian pemerintah pusat dalam program gerakan menuju smart city ini," ujar Wali Kota Maidi dalam keterangannya, Selasa.

Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun sudah melaksanakan program laptop gratis sejak tahun 2020. Sebanyak 5.425 unit laptop telah dibagikan ke siswa pada tahun 2020. Program itu kembali bergulir di tahun 2021 ini dengan sebanyak 4.880 unit laptop.

Program laptop tersebut terbukti sangat relevan dengan kondisi pandemi COVID-19 sekaligus selaras dengan program Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan.

"Program  smart society memang banyak. Tetapi laptop gratis, wifi gratis, pembelajaran daring konsep "outdoor learning" yang dilakukan Pemkot Madiun cukup menarik perhatian," kata Maidi.

Masih di bidang pendidikan, Pemerintah Kota Madiun juga memberikan seragam gratis beserta ongkos jahitnya setiap tahun ajaran baru. Seragam dan ongkos jahit itu diberikan kepada peserta didik baru tingkat SD dan SMP. Sedang untuk mahasiswa, Pemkot Madiun memberikan bantuan beasiswa senilai Rp9 juta setiap tahun sampai lulus.

Kemudian konsep "outdoor learning" yang dijalankan saat pandemi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pemerintah pusat.

Adapun, program-program smart society tersebut masuk dalam Panca Karya yakni Madiun Kota Pintar yang dituangkan dalam 33 program unggulan wali kota setempat.

Selain itu, program internet gratis berupa wifi juga dinilai inovasi cerdas untuk membantu masyarakat. Terdapat sebanyak 1.800 titik wifi di Kota Madiun hingga tingkat RT.

Program tersebut terbukti membantu masyarakat dalam berbagai hal. Mulai pembelajaran daring, penjualan daring pelaku UMKM, dan lain sebagainya. Program itu dinilai tepat di era pandemi seperti sekarang ini.

"Kita tidak pernah tahu akan ada pandemi seperti sekarang ini. Tetapi Pemerintah Kota Madiun dinilai sudah melangkah lebih dulu dengan program-program yang kebetulan dibutuhkan begitu pandemi datang," kata dia.

Wali Kota Maidi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk masyarakat yang mendukung untuk kemajuan Kota Madiun. Hal itu, tentu harus ditingkatkan.

Pihaknya menyebut masih banyak dimensi dalam smart city. Selain smart society, masih ada "smart governance", "smart branding", "smart economy", "smart living", dan "smart environment".

"Masih ada banyak dimensi smart city yang lain. Ini harus menjadi harapan sekaligus tantangan ke depan," katanya.
Baca juga: Menkominfo: "Smart City" jawab tantangan kependudukan di era digital
Baca juga: Mendagri dorong penerapan "smart city" untuk pemerintahan efisien
Baca juga: Kemendagri: Membangun "smart city" harus sesuai kebutuhan masyarakat

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021