Muktamar ini dapat landing dengan damai, aman dan baik sekali
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) berjalan damai dan tenteram, meskipun ada prediksi terjadi guncangan.

"Memang banyak orang memperkirakan bahwa Muktamar ini akan terjadi guncangan-guncangan, tapi ternyata Muktamar ini dapat landing dengan damai, aman dan baik sekali," kata Ma’ruf Ami saat menutup Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat.

Sebagai perwakilan Pemerintah, Ma’ruf Amin mengatakan hasil Muktamar ke-34 NU sangat menggembirakan karena NU selalu dianggap sebagai mitra Pemerintah paling setia dalam membangun bangsa.

"Hasil ini, bagi Pemerintah, sangat menggembirakan, sangat menyenangkan karena bagi Pemerintah, NU selama ini dianggap dan dinyatakan sebagai mitra Pemerintah yang paling setia dalam membangun bangsa ini," jelasnya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sebut kriteria Rais Aam PBNU

NU tidak pernah berhenti melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan Pemerintah di berbagai aspek pembangunan bangsa. Hal itu juga diakui Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-34 NU pada Rabu (22/12), tambahnya.

"Bahkan sejak dahulu kalau Pemerintah, negara memerlukan; NU menyediakan, menyiapkan putra putrinya untuk duduk di jajaran pemerintahan Republik Indonesia," jelasnya.

Dalam Muktamar ke-34 NU, dilakukan pemilihan untuk posisi Rais Aam, yang dijabat Miftachul Akhyar, serta pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar NU periode 2021-2026, yang diraih KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Gus Yahya meraih 337 suara, mengalahkan Kiai Said Aqil yang mendapat 210 suara dari total 548 suara dari pengurus cabang, wilayah maupun luar negeri; sementara satu suara dinyatakan tidak sah.

Sebelum mengerucut pada dua bakal calon Ketum PBNU tersebut, muncul nama As’ad Said Ali, KH Marzuqi Mustamar dan KH Ramadhan Buayo dalam penjaringan. Namun ketiga nama tersebut tidak memenuhi syarat minimal 99 suara.

Baca juga: KH Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU

Baca juga: KSP: Terpilihnya Gus Yahya bukti regenerasi kepemimpinan di NU


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021