Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) membangun hunian nyaman terpadu untuk penyintas bencana awan panas guguran Gunung Semeru, yang memasuki masa transisi tanggap darurat, sesuai surat keputusan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Pembangunan kompleks hunian nyaman terpadu tersebut dimulai dengan acara peresmian serta kunjungan Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin di tanah lapang Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.

"Hunian nyaman terpadu yang kami bangun merupakan wujud solidaritas masyarakat Indonesia untuk membantu korban Gunung Semeru," kata Ketua Dewan Pembina ACT Ayhudin.

Menurutnya ACT menginisiasi sejumlah program pemulihan, salah satunya pembangunan hunian nyaman terpadu untuk penyintas bencana Semeru.

"Dalam waktu satu bulan, ACT mendapat amanah besar bentuk menyampaikan kepedulian Sahabat Dermawan," tuturnya.

Ia menjelaskan ACT mewujudkan salah satu pembangunan hunian terpadu agar warga yang sebelumnya tinggal di tenda pengungsian bisa memulai kehidupan barunya di tempat yang jauh lebih nyaman.

"Korban terdampak harus segera pulih dari duka bencana. Tidak cukup hanya pemenuhan pangan, ACT bersama Sahabat Dermawan memulai pembangunan hunian nyaman," katanya.

Dalam beberapa waktu, lanjut dia, tempat tinggal itu akan selesai pembangunannya dan mulai ditempati, sehingga doa terbaik ACT untuk penyintas bencana Semeru agar segera kembali pulih seperti sedia kala.

ACT akan membangun 100 unit hunian dengan fasilitas ruang tamu, kamar tidur, dapur, serta kamar mandi dengan total luas bangunan 6x4,8 meter, sehingga warga yang menghuni nanti merupakan mereka yang terdampak letusan Semeru, berekonomi prasejahtera, hingga lansia.

Selain hunian nyaman terpadu, ACT juga menginisiasi pengembangan produksi pabrik batako dan pabrik itu menjadi upaya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi karena melibatkan warga sekitar dan korban terdampak bencana Semeru.

"Batako hasil produksi warga nantinya bisa dijual dan juga akan dimanfaatkan untuk pembangunan hunian. Di tahap awal ini, ACT akan mengadakan 10 unit mesin produksi batako untuk mengoptimalkan manfaatnya untuk masyarakat," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021