Jayapura (ANTARA) - Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Papua Suzana Wanggai mengatakan bahwa pembukaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI-Papua Nugini (PNG) masih menunggu standar operasional prosedur (SOP).

"Perlunya SOP karena pandemi COVID-19 masih mewabah sehingga dibutuhkan prosedur yang diberlakukan di pos lintas batas kedua negara," katanya.

Apabila SOP disetujui dan dikeluarkan untuk diterapkan kedua negara, maka PLBN baik di Skouw (RI) maupun Wutung (PNG) akan kembali dibuka, kata Kepala BPKLN Papua Suzana Wanggai kepada ANTARA, di Jayapura, Senin.

Baca juga: BPKLN bangun pos lintas batas Yetetkun Boven Digoel

Ia mengakui sejak merebaknya pandemi COVID-19, kedua negara memutuskan menutup PLBN di Skouw dan Wutung.

"Kalau ada yang melintasi PLBN Skouw, baik itu masuk ke wilayah RI maupun PNG sudah memenuhi persyaratan yang berlaku di kedua negara," papar dia.

Sejak COVID-19 merebak, katanya, sekitar 1.000 orang masuk ke wilayah RI melalui PLBN Skouw yang sebagian besar pekerja migran Indonesia (PMI) yang selama ini bekerja di berbagai daerah di PNG dan negara di sekitarnya.

Baca juga: Wisatawan merasa seperti di luar negeri saat kunjungi PLBN Skouw
Baca juga: PLBN Skouw kenalkan prosesi penyambutan tamu dengan injak piring


Setelah tiba di PLBN Skouw, ujar dia, mereka diperiksa dan apabila hasilnya positif COVID-19, maka langsung dilakukan karantina.

"Pemprov Papua berupaya semaksimal mungkin membantu para pekerja migran yang kembali karena beberapa faktor di antaranya tidak diperpanjangnya kontrak kerja, " jelas Suzana Wanggai.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022