Pasar memperkirakan skenario kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif - atau setidaknya risikonya - pada 2022, dan itu pasti tetap menjadi dukungan utama untuk dolar
Tokyo (ANTARA) - Dolar AS mencapai level terkuatnya dalam lebih dari sebulan terhadap yen Jepang di perdagangan Asia pada Selasa, terangkat oleh lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS semalam karena para pedagang bertaruh pada kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih awal meskipun kasus COVID-19 melonjak.

Greenback naik setinggi 115,395 yen untuk pertama kalinya sejak 25 November, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang melonjak 12,5 basis poin semalam hingga menyentuh 1,6420 persen untuk pertama kalinya sejak 24 November.

Pasar uang telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga AS pertama pada Mei, dan dua lagi hingga akhir 2022.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap yen dan lima mata uang utama lainnya, bertahan dekat dengan tertinggi satu minggu di 96,328 yang dicapai pada Senin (3/1).

Euro diperdagangkan pada 1,13065 dolar AS, terangkat dari level terendah satu minggu di 1,12795 dolar AS semalam.

"Pasar memperkirakan skenario kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif - atau setidaknya risikonya - pada 2022, dan itu pasti tetap menjadi dukungan utama untuk dolar," kata Shinichiro Kadota, ahli strategi senior valas di Barclays di Tokyo.

Sementara lonjakan kasus virus corona yang disebabkan oleh varian Omicron terus berdampak pada perjalanan global dan layanan publik, dan menunda pembukaan kembali beberapa sekolah AS setelah liburan, investor tetap optimis bahwa penguncian akan dapat dihindari.

Pada Senin (3/1), Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak berusia antara 12 tahun hingga 15 tahun, dan mempersempit waktu untuk semua suntikan booster menjadi lima bulan dari enam bulan setelah dosis primer.

Dolar Australia melayang mendekati level terendah dua minggu di 0,7184 dolar AS yang dicapai di sesi sebelumnya.

Sterling hampir datar di 1,3480 dolar AS dari Senin (3/1/2022) ketika tergelincir serendah 1,3431 dolar AS untuk pertama kalinya sejak 29 November.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022