Jakarta (ANTARA) - Huawei bekerja sama dengan BISA AI Academy, Oudpro Indonesia, dan Pusat Kajian Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta menggelar program untuk mendorong mahasiswa mengasah keterampilan berwirausaha dalam menciptakan perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup).

Melalui program yang disebut AI Creation tersebut, lebih dari 2000 mahasiswa telah berpartisipasi untuk menciptakan startup berbasis kecerdasan artifisial (AI) sejak pertama diluncurkan pada Agustus 2021 hingga Januari tahun ini.

Program tersebut digelar dalam rangka mendukung program pemerintah Indonesia untuk mencetak 600.000 talenta digital setiap tahun serta mendorong Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Diketahui hingga akhir 2021, Indonesia menempati posisi kelima di dunia dengan jumlah startup sebanyak 2322, sedangkan calon pendiri startup yang telah memperoleh pendampingan hingga saat ini sebanyak 1160.

Baca juga: Menko Marves ajak Huawei perkuat kolaborasi "smart future" hingga ET

"Program ini bertujuan mencetak startup-startup digital berbasis kecerdasan artifisial dari Indonesia. Berkaca dari keberhasilan penyelenggaraan AI Creation angkatan pertama 2021, maka kami akan melanjutkan dengan AI Creation angkatan kedua yang akan dilaksanakan mulai bulan Februari 2022 berafiliasi dengan platform Kampus Merdeka,” kata CEO BISA AI Academy Octaviano Pratama dalam keterangan resminya, Selasa.

President Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang menegaskan bahwa program tersebut merupakan wujud komitmen jangka panjang Huawei dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia, terutama dalam hal dukungan terhadap penguatan ekosistem digital dan pengembangan talenta digital.

“Selama lebih dari 21 tahun hadir dan tumbuh di tengah masyarakat Indonesia, Huawei berharap terus dapat berkontribusi dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi serta berpartisipasi untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045," ujar Jason.

Hingga kini, Huawei Cloud telah berhasil melibatkan 2,3 juta developer, 14.000 mitra konsultan, 6.000 mitra teknis, serta merilis 4.500 produk marketplace. Huawei Cloud juga telah menjadi platform penting bagi berbagai organisasi untuk go digital. Huawei Cloud menyerukan kepada segenap kalangan dalam ekosistem untuk berpikir dan bertindak secara cloud native, menyelami matra digital dan menggarap berbagai potensi layanan dalam proses digitalisasi.

Baca juga: Huawei dukung mitra pemasok tangkap peluang emas 5G

Dalam hal tersebut, talenta digital memainkan peran penting dalam digitalisasi. Oleh karena itu, Huawei Cloud mengontribusikan teknologi sebagai layanan untuk inovasi yang fleksibel, serta Keahlian sebagai Layanan yang unggul.

"Di bawah payung komitmen besar I Do, Huawei sekarang ini memiliki target menyiapkan 100 ribu talenta digital hingga 2024 sebagai salah satu sumbangsih untuk menyiapkan SDM yang terampil dan siap untuk mendukung laju pertumbuhan perusahaan rintisan digital di Indonesia,” imbuh Jason.

Program Huawei AI Creation ini juga merupakan bagian dari program besar bernama Huawei Cloud Spark yang diluncurkan sejak Agustus 2020 di Singapura. Melalui program tersebut, Huawei berkolaborasi dengan pemerintah, inkubator terkemuka dan perusahaan venture capital serta universitas membangun platform pendukung bagi munculnya perusahaan rintisan. Saat ini lebih dari 40 perusahaan rintisan telah berpartisipasi dalam program.
​​​​​​
Baca juga: Huawei gandeng ITB dalam program kemitraan Academy Support Center

Program Spark telah menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun untuk tiga tahun dan menyediakan dukungan komprehensif bagi ekosistem startup dan menciptakan nilai baru bagi para startup.

Menurut Octaviano, para mahasiswa aktif yang saat ini berada di semester 5 ke atas dapat mendaftarkan diri sebelum tanggal 14 Januari untuk dapat berpartisipasi di program tersebut.

Program AI Creation ini diawali dengan seleksi proposal ide startup berbasis AI, di mana mahasiswa membentuk tim untuk membangun startup digital mereka. Hasil dari seleksi ide, dipilih 30 besar startup yang akan diberikan fasilitas membangun startup digital dari segi pengembangan teknologi dan kecerdasan artifisial (Hacker), desain dan produk (Hipster), serta bisnis dan manajemen (Hustler).

Selama 3 bulan, para peserta akan ditantang untuk membangun sendiri produk startup mereka, brand serta teknologi yang akan dipergunakan di bawah bimbingan dan arahan dari para pakar dan praktisi yang terlibat dalam program ini. Peserta juga akan dibekali dengan wawasan industri, pengembangan aplikasi, dan bisnis melalui lebih dari 50 webinar melalui Tampil ID (tampil.id). Peserta juga diberikan fasilitas Huawei Cloud secara gratis.

Saat ini, 10 startup finalis AI Creation yang telah diseleksi dari angkatan pertama tahun ini akan mempresentasikan masing-masing produk mereka di Huawei Exhibition Hall pada Januari 2022 dengan harapan menarik perhatian investor yang tertarik mendanai proyek rintisan mereka tersebut.

Baca juga: Huawei Aito M5 catatkan 6 ribu pesanan selama peluncuran

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022