Kudus (ANTARA News) - Kawasan Pegunungan Kendeng dan Muria di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan diusulkan menjadi kawasan lindung untuk menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati.

"Rencana usulan tersebut dimasukkan dalam rancangan peraturan daerah rancangan tata ruang dan wilayah (Raperda RTRW) yang tengah dibahas oleh Pemkab Kudus," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus Sam`ani Intakoris, di Kudus, Sabtu.

Ia mengatakan, untuk mendukung usulan tersebut, dibuat kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) agar bisa dirumuskan secara rinci.

"Dengan adanya usulan tersebut diharapkan perusakan hutan yang sering terjadi di dua kawasan pegunungan tersebut bisa ditekan, sehingga kelestarian alam sekitar bisa terjaga termasuk sumber mata air," katanya.

Selain itu, kata dia, penanaman pohon di sejumlah kawasan yang gundul akibat ulah masyarakat menebang tanpa aturan bisa dilakukan secara periodik.

Berdasarkan data lima tahun yang lalu, katanya, jumlah sumber mata air di dua kawasan tersebut mencapai 54 sumber mata air, namun saat ini diperkirakan berkurang hingga 30 persen karena banyak warga sekitar yang mengambil langsung tanpa diimbangi dengan upaya melestarikan kawasan setempat.

"Untuk menghindari kerusakan sumber mata air semakin parah, pengambilan air secara langsung dari sumbernya perlu ditinjauulang," katanya.

Kepala Desa Wonosoco Sudarmin menyambut positif usulan menjadikan Pegunungan Kendeng dan Muria sebagai kawasan lindung.

"Setidaknya kawasan tersebut akan lestari karena mendapat perhatian serius dari pemerintah," ujarnya.

Ia berharap masyarakat juga mendukung usulan tersebut dengan turut serta melestarikan kedua kawasan itu.

Menyinggung usulan sebagian kawasan Pegunungan Kendeng menjadi lokasi tambahan galian C, dia mengaku tidak keberatan, dengan catatan dipilih lokasi yang benar-benar tidak subur atau tidak bisa ditanami.

"Dari total kawasan di seluruh Pegunungan Kendeng, sekitar 40 persen berupa bebatuan dan sulit ditanami, sedangkan 60 persen tergolong lahan subur dan bisa ditanami," ujarnya.

Terkait dengan upaya pelestarian kawasan Pegunungan Muria, rencananya "Muria Research Center" (MRC) Indonesia pada pertengahan Juni 2011 akan menggelar kegiatan Jelajah Muria 2011.

"Kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi kondisi terakhir kawasan pegunungan tersebut mulai dari kondisi sosial, ekonomi, budaya hingga lingkungan," kata koordinator kegiatan Imam Khanafi.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pembelajaran semua anggota MRC terkait konservasi alam dan lingkungan.

"Informasi yang terkumpul diharapkan bisa dijadikan masukan untuk perbaikan lingkungan sekitar," katanya.  (AN/E005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011