Makanya kita harus hentikan penularan
Jakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Penasihat Teknis Indonesia tentang Imunisasi (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengemukakan alasan kuat pemberian vaksin booster atau dosis penguat antibodi adalah untuk mempertahankan daya tahan tubuh.

"Pemberian booster ada alasan kuat. Dalam enam bulan antibodi menurun. Apakah kita kuat menahan (penularan COVID-19), apalagi ada mutasi virus," kata Sri Rezeki Hadinegoro saat menyampaikan keterangan pers terkait EUA vaksin booster di Gedung BPOM RI, Jakarta Pusat, Senin siang.

Sri mengatakan hasil uji klinik terhadap efikasi dosis lengkap vaksin primer kepada masyarakat dilaporkan terjadi penurunan imun tubuh penerima manfaat dalam enam bulan terakhir. "Makanya kita harus hentikan penularan," katanya.

Sri mengatakan pemberian vaksin booster perlu dilakukan setelah capaian vaksinasi dosis lengkap primer tercapai 70 persen populasi dalam suatu daerah.

Baca juga: BPOM terbitkan izin penggunaan darurat lima produk vaksin penguat

Baca juga: Kemenkes: Distribusi vaksin booster gunakan pola yang sama saat ini


Sri juga menyoroti tentang cakupan vaksinasi lansia yang relatif tertinggal di Indonesia. "Khususnya lansia yang memerlukan booster. Selain mutasi, pandemi kita gak tahu kapan selesai," katanya.

Sri menambahkan ada dua kategori vaksinasi booster. Pertama homolog dan kedua heterolog. "Bisa dibooster oleh dirinya sendiri (jenis vaksin sama) yang kita katakan homolog," katanya.

Sedangkan heterolog merupakan vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan kedua vaksin primer.

Pemerintah akan memulai vaksinasi booster COVID-19 pada 12 Januari 2022. Ada lima jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi booster. Yakni Pfizer, AstraZeneca, CoronaVac sebagai vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Moderna.

Lima vaksin ini sudah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Menkominfo: Lengkapi vaksin COVID-19 dan bersiap terima booster

Baca juga: Polisi telusuri dugaan vaksinasi booster ilegal di Surabaya

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022