Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan usaha produksi perikanan di wilayah setempat memiliki potensi yang cukup besar untuk ditingkatkan ke arah ekspor.

"Untuk itu belum lama ini kami melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha ekspor untuk komoditi perikanan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Selasa (11/1).

Hasil pertemuan tersebut, para eksportir mengharapkan komitmen bersama antara pelaku usaha dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kegiatan ekspor di provinsi setempat.

Nantinya akan dilaksanakan peluncuran produk ekspor perikanan Kalteng, sedangkan sebagai persiapan, pihaknya telah melaksanakan rapat lanjutan yang dihadiri pejabat Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palangka Raya, serta lainnya.

"Kami membahas kesiapan dari semua pihak untuk menetapkan waktu dilakukan peluncuran, termasuk kendala apa saja yang dapat menghambat terlaksananya kegiatan tersebut," ungkapnya.

Baca juga: KKP sosialisasikan "Si Cantik" inovasi sertifikasi ekspor dari Kalteng

Dalam kegiatan itu, pihak SKIPM Palangka Raya dan para eksportir menyampaikan beberapa kendala dalam pengiriman ekspor, seperti tidak adanya "connecting" penerbangan yang tetap ke negara tujuan, yakni dalam pengiriman ekspor, tidak semua penerbangan bisa mengirim ke negara yang dituju.

Terlebih diketahui bersama di masa pandemi COVID-19, semua jadwal penerbangan berubah sehingga menghambat pengiriman ikan.

Oleh karena itu, diharapkan kuota pengiriman bisa digabung dengan komoditi selain perikanan, agar biaya operasional pengiriman tidak berat.

Selama ini, untuk Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) tidak pernah terdata di Stasiun Karantina Ikan Palangka Raya, sehingga data ekspor yang tercatat hanya sebagian kecil. Padahal potensi ekspor perikanan di Kalteng cukup besar, terutama ikan hias alam.

Darliansjah menjelaskan diperlukan kerja sama dengan kabupaten dan kota dalam hal pemetaan potensi perikanan untuk mendukung tersedianya data guna mendukung para eksportir.

"Perlu dibentuk tim kecil yang terdiri dari pihak pemerintah yakni SKIPM dan Dislutkan, serta pelaku usaha ekspor guna mempersiapkan data-data seperti data komoditi potensi untuk ekspor, baik volume dan negara tujuan, termasuk data penerbangan untuk menyesuaikan jadwal pengiriman barang," kata dia.

Perikanan merupakan salah satu sektor yang potensial dan mampu meningkatkan perekonomian di Kalteng.

Untuk itu, menindaklanjuti arahan Gubernur Sugianto Sabran, diharapkan seluruh pemangku kepentingan yang mewakili pemda dapat menjadi mitra bagi eksportir dan pelaku usaha pendukung eksportir lainnya, untuk mulai bergerak dan mengoptimalkan potensi ekspor 2022.

Baca juga: Kalteng bakal bangun pelabuhan ekspor di dua lokasi
Baca juga: Pemprov Kalteng siap bangun pelabuhan ekspor di Kotawaringin Barat

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022