Menara masjid tersebut memiliki tinggi 56 meter dengan mengambil arti dari lima rukun Islam dan enam rukun iman.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meresmikan Menara Masjid Syaikhona K.H. Ghozali bin Abdussalam di Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin, Paserean Bawah Buduran, Kabupaten Bangkalan, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Pulau Madura, Jawa Timur, Kamis.

Dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wapres yang diterima pada hari Kamis, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa menara masjid tersebut merupakan lambang cita-cita tinggi sebagai bagian dari iman.

"Saya merasa bahwa acara peresmian menara ini penting. Menara ini harus kita lambangkan sebagai simbol daripada cita-cita yang tinggi karena cita-cita yang tinggi itu merupakan bagian dari iman," kata Wapres di Bangkalan, Pulau Madura, Kamis.

Cita-cita tinggi, lanjut Wapres, merupakan dasar kuat bagi seorang individu untuk berubah menjadi lebih baik dan mencapai yang terbaik dalam kehidupan.

"Cita-cita yang tinggi ini penting buat kita, bagi umat Islam, di dalam melaksanakan berbagai upaya dalam memperkuat diri, memperkuat iman," katanya.

Upaya untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik tersebut juga tercermin dalam fungsi pesantren, yakni sebagai pusat pendidikan, pusat dakwah, dan pusat pemberdayaan masyarakat.

Oleh karena itu, Wapres menekankan pentingnya proses perbaikan di dalam lembaga pendidikan Islam pondok pesantren secara berkelanjutan.

"Melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan, secara sustainable, sehingga terjadi proses perbaikan-perbaikan. Bahasa sekarangnya namanya inovasi, ada inovasi, continuous improvement karena memang selalu ada pembaharuan-pembaharuan yang baik itu," ucapnya.

Sementara itu, perwakilan pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin Herry Santoso mengatakan bahwa Menara Masjid Syaikhona K.H. Ghozali bin Abdussalam dibangun selama 5 bulan, mulai 30 Juli 2021 hingga selesai pada 30 Desember 2021.

Menara masjid tersebut memiliki tinggi 56 meter dengan mengambil arti dari lima rukun Islam dan enam rukun iman.

Pengerjaan menara masjid tersebut dilakukan oleh para santri dan alumni Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin serta dibantu oleh masyarakat sekitar dengan menghabiskan dana lebih dari Rp2 miliar.

"Total dana yang dihabiskan kurang lebih Rp2.146.350.000,00. Semua dana terkumpul dari bantuan para santri, alumni, dan juga para dermawan. Untuk itu, kami ucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada semua yang sudah mendukung, memberikan motivasi dan semangat serta doa," ujar Herry.

Hadir pula dalam peresmian menara masjid tersebut, antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron.

Baca juga: Wapres harap Madura jadi pelopor riset halal

Baca juga: Wapres harap industri produk halal dapat berkembang di Madura


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022