Sumbawa, NTB (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung pengembangan Bandara Sultan Kaharuddin III di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Hal ini disampaikan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Sultan Kaharuddin III di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kesiapannya untuk membantu  mempertebal landasan bandara.

Diketahui kedatangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk melihat langsung Bandara Sultan Kaharuddin III yang akan dibenahi untuk mendukung kejuaraan Dunia MotoCross atau lebih dikenal dengan Moto Cross Rand Prix (MXGP) di Kabupaten Sumbawa.

Baca juga: Lahan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa terbakar

Saat ini Bandara Sultan Kaharuddin III hanya mampu didarati pesawat jenis ATR. Untuk itu, bandara ini akan dibenahi sehingga mampu didarati pesawat yang lebih besar

Kedatangan menteri ini menyusul kedatangan tim survey dari MXGP sehari sebelumnya. Tim melihat lahan di wilayah jalan Samota.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengungkapkan, biaya penebalan landasan bandara ini akan dikeroyok oleh pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat.

Zulkieflimansyah mengatakan, Menteri Perhubungan telah berkomitmen untuk mendukung kegiatan MXGP. Yakni dengan mengoptimalkan runway Bandara Sumbawa.

"Sudah ada komitmen dari pak Menteri Perhubungan, untuk membantu mengoptimalkan kekuatan aspalnya menjadi 7 cm," ujarnya.

Ia menjelaskan, nantinya pengoptimalan runway bandara ini akan dilakukan bersama oleh pemerintah pusat, Pemprov NTB dan Pemda Sumbawa. Mengingat, pengoptimalan runway ini sangat penting. Agar pesawat jenis boeing bisa mendarat dengan aman di Bandara Sumbawa.

"Jadi runwaynya perlu dipertebal. Mengingat, MXGP ini akan dilaksanakan pada 26 Juni mendatang," terang Gubernur NTB.

Baca juga: Menhub pastikan kelancaran transportasi dan prokes di MotoGP Mandalika

Gubernur mengungkapkan, adapun dana yang dibutuhkan sekitar Rp40-Rp50 miliar. Untuk sementara ini, hanya dilakukan pertebalan landasan terlebih dahulu. Sehingga pesawat dengan bobot lebih besar bisa mendarat.

Disinggung terkait dengan sarana pendukung lain seperti pelabuhan, menurut gubernur semua harus berubah. Segala sesuatunya harus berani dimulai. Karena jika harus menunggu semuanya siap terlebih dahulu, maka eventnya tidak akan bisa dimulai.

"Karena MXGP, bandara harus berubah, pelabuhan harus berubah, rumah sakit harus berubah, semua harus berubah. Karena satu event internasional, menyebabkan banyak perubahan yang lain-lain," imbuhnya.

Selain itu, hasil survey dari tim survey yang turun ke Sumbawa secara umum menyatakan bahwa Kabupaten Sumbawa sudah mantap.

Apakah Kabupaten Sumbawa sudah pasti menjadi lokasi pelaksanaan MXGP? Gubernur mengatakan mudahan-mudahan.

"Insya Allah," ujarnya.

Secara terpisah Advisor MXGP, Happy Harinto mengatakan, belum bisa bicara panjang lebar. Sebelum segala sesuatunya terkait kegiatan ini sudah jelas. Sebab, banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Namun, pihaknya bersyukur karena pemerintah daerah hingga pusat mendukung event ini.

"Tinggal bagaimana kita menjalani ini saja," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022