berharap KKN mahasiswa ini bisa diteruskan
Palembang (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi menggelar kuliah kerja nyata (KKN) kolaborasi pertama bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang di Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sebanyak 16 mahasiswa dari UGM dan 18 mahasiswa UIN Raden Fatah diterjunkan di Kampung Nelayan itu sejak 18 Desember 2021.

"Ini kali pertama kami melakukan kolaborasi dalam KKN dengan perguruan tinggi lokal," ujar Rektor UGM Panut Mulyono saat meninjau lokasi KKN di Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu.

KKN kali ini berbeda dengan KKN-KKN sebelumnya karena untuk pertama kalinya dikembangkan skema KKN kolaborasi antara UGM dengan perguruan tinggi setempat yaitu UIN Raden Fatah Palembang.

Panut menuturkan konsep KKN kolaborasi bertujuan melatih mahasiswa UGM bekerja sama dengan mahasiswa perguruan tinggi lain dalam satu tim.

Masing-masing keunggulan dari mahasiswa UGM dan mahasiswa UIN Raden Fatah dapat dikolaborasikan untuk menyusun program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Mendikbud lepas 4.504 mahasiswa KKN PPM UGM secara daring
Baca juga: 4.504 mahasiswa UGM ikuti KKN-PPM secara daring

Panut berharap KKN Kolaborasi serupa dapat dilaksanakan di 34 provisi di Tanah Air.

"Kini saatnya UGM untuk terbang tinggi bersama-sama dengan perguruan tinggi yang lain," ujar dia.

Skema KKN Kolaborasi itu, ujar dia, juga menjadi KKN luring pertama dengan menerjunkan mahasiswa langsung ke lokasi sejak masa pandemi COVID-19.

"Tentu protokol kesehatan (prokes) menjadi mutlak dilakukan. Harapannya dengan prokes yang baik masyarakat sekitar bisa mendapat imbasnya dengan mengikuti mahasiswa," kata Panut.
Ketua Umum Kagama yang juga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Rektor UGM Panut Mulyono meninjau lokasi KKN Kolaborasi di Desa Sungsang 3, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (23/1). ANTARA/Luqman Hakim


Pengabdian tim KKN Kolaborasi di Desa Sungsang yang berlangsung hingga 5 Februari 2022 mengangkat tema "Pengembangan Desa Wisata Sungsang".

Berdasarkan hasil observasi, tim telah menyusun program-program kerja untuk diimplementasikan di lokasi KKN.

Kepala sub Direktorat KKN UGM Ambar Kusumandari menjelaskan sebagian besar program KKN Kolaborasi ini terkait dengan pengelolaan sampah dan lingkungan untuk mendukung pengembangan Desa Sungsang.

"Sampah dan pengelolaannya menjadi masalah utama di Desa Sungsang yang secara tidak langsung berdampak pada imej desa wisata tersebut," tutur Ambar.

Program kerja unggulan KKN Kolaborasi, kata dia, terdiri atas pembuatan Web GIS Desa Wisata Sungsang, pemetaan jalur prioritas Desa Wisata, dan pembuatan prototipe alat pembakaran tanpa asap.

Baca juga: Mahasiswa KKN UGM bangun kedai di wisata Samberpasi Biak
Baca juga: Pokdawir Kampung Samberpasi yang digagas mahasiswa KKN UGM diapresiasi

Tim KKN Kolaborasi, lanjut Ambar, telah mengimplementasikan sejumlah program kerja pendukung meliputi Bilik Cantik berupa renovasi tempat berkumpul warga lokal yang disebut dengan gordu, workshop IT dengan melatih komputer para siswa SMP dan SMA.

Ada pula pelatihan Ecobrick yakni dengan melatih pengolahan limbah plastik kepada siswa SD sehingga dapat diubah menjadi barang bernilai manfaat seperti kursi serta meja.

Para mahasiswa dua kampus itu juga merancang desain Rumah Energi sebagai pusat pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk biogas di Desa Sungsang.
Mahasiswa peserta KKN Kolaborasi menunjukkan desain Rumah Energi yang akan diterapkan di Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (23/1). ANTARA/Luqman Hakim


Ketua Umum Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo yang turut hadir di lokasi berharap KKN Kolaborasi mahasiswa UGM bersama UIN Raden Fatah Palembang mampu mengurai persoalan sampah serta kebutuhan air bersih di Desa Sungsang.

Berbagai hasil riset yang telah tersedia di kampus UGM yang nantinya didukung dengan pembiayaan multipihak, menurut dia, bakal efektif merealisasikan program yang dirancang mahasiswa.

"Persoalan pasti tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Saya berharap KKN mahasiswa ini bisa diteruskan sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan," tutur Gubernur Provinsi Jawa Tengah ini.

Kepala Desa Sungsang 3, Amirudin mengapresiasi serta meyakini berbagai program mahasiswa KKN bakal membawa banyak manfaat bagi desa berpenduduk 3.700 jiwa tersebut.

Selain menghadirkan solusi pengelolaan limbah rumah tangga, ia berharap mampu mendorong pengembangan wisata serta aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

"Yang jelas kami ini adalah desa nelayan jadi apa saja aktivitas nelayan bisa kami jual," ujar Amirudin.

Baca juga: Kementerian PUPR-UGM kerja sama KKN tematik perumahan

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022