Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus meminta masyarakat turut mencegah kenaikan kasus COVID-19 dengan cara disiplin protokol kesehatan, menjauhi kerumunan, dan melakukan vaksinasi.

“Saat ini, masyarakat perlu lebih waspada dan berhati-hati. Prokes tidak boleh kendor. Upaya 3T dan vaksinasi terus dikejar, serta jangan lupa, terus lanjutkan gaya hidup sehat untuk melindungi diri kita,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam rilis pers dikutip Senin.

Johnny menjelaskan, meski tingkat keterisian rumah sakit masih cukup baik, seperti ditunjukkan data bed occupancy rate (BOR) rumah sakit nasional per 23 Januari sebesar 7,15 persen, namun pemerintah akan terus memantau perkembangan kasus agar seluruh kebijakan dapat diambil secara cepat dan terukur.

Diketahui, angka BOR menjadi salah satu indikator utama pemerintah dalam memantau situasi COVID-19 nasional.

Selain itu, kata dia, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di seluruh wilayah juga tetap dijalankan dengan evaluasi berkala.

“Kebijakan PPKM berlevel di seluruh daerah tetap diberlakukan. Setiap minggu kebijakan PPKM berlevel ini kita perbarui sesuai asesmen yang mengacu pada standar WHO,” papar Johnny.

Dia mengatakan apabila terjadi kenaikan kasus di suatu daerah secara signifikan, maka level PPKM-nya akan dinaikkan sehingga penerapan protokol kesehatan semakin ketat.

Sejalan dengan hal tersebut, Johnny meminta masyarakat untuk mematuhi aturan PPKM berlevel yang berlaku di wilayah masing-masing.

“Di antaranya dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, terutama ketika mengakses ruang publik. Kami ingatkan pula dalam hal ini, jauhi kerumunan,” ucap dia.

Menkominfo menekankan, diperlukan kerja sama dari seluruh masyarakat untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19. Selain itu, pihaknya juga meminta agar vaksinasi terus dikejar, termasuk vaksinasi lansia sebagai perlindungan kelompok rentan.

Cakupan vaksinasi di Indonesia saat ini dinilai sudah baik. Kendati demikian, Johnny tidak memungkiri bahwa khusus untuk vaksinasi lansia, masih perlu percepatan, mengingat per 24 Januari 2022 siang, lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama masih kurang dari 75 persen.

“Sudah sekitar 15,4 juta lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 10 juta di antaranya telah divaksin dosis lengkap. Tapi belum sampai 75 persen lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Ayo kita bantu dan dorong kaum lansia untuk segera vaksinasi. Jangan ragu,” kata Johnny.

Baca juga: Kominfo: Konektivitas 4G jadi tulang punggung komunikasi selama G20

Baca juga: Strategi komunikasi G20 akan dilakukan masif di dalam dan luar negeri

Baca juga: Ragam kanal untuk dapatkan informasi soal G20 di Indonesia

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022