Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah menyampaikan, per Desember 2021 tercatat penyaluran kredit di provinsi setempat mencapai Rp36,54 triliun.

"Capaian ini mengalami pertumbuhan 8,59 persen dari tahun sebelumnya dengan non performing loan tercatat 1,23 persen atau masih di bawah rasio nasional 3 persen," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Kamis.

Palangka Raya menjadi kota dengan penyalur kredit tertinggi yaitu sebesar 12,47 triliun atau sebanyak 34,13 persen dari total kredit di Kalteng. Selanjutnya adalah Kotawaringin Barat dengan penyaluran Rp9,82 triliun, serta kabupaten lain.

"Melihat dari hal tersebut, maka kondisi sektor jasa keuangan di Kalteng masih terbilang baik," tuturnya.

Selain penyaluran kredit, indikator lainnya adalah penghimpunan dana pihak ketiga perbankan juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 14,27 persen dengan nominal mencapai Rp34,26 triliun.

Dana pihak ketiga perbankan Kalteng didominasi dalam bentuk tabungan dengan nominal Rp18,93 triliun, diikuti deposito dan giro dengan nominal masing-masing Rp8,2 triliun dan Rp7,14 triliun.

Lebih lanjut Otto menyampaikan, pada industri jasa keuangan non bank hingga November 2021 penyaluran piutang pembiayaan oleh lembaga pembiayaan tercatat sebesar Rp4,75 triliun atau tumbuh 13,41 persen dari tahun sebelumnya.

"Penyaluran pembiayaan ini memiliki porsi 1,23 persen dari total penyaluran piutang pembiayaan secara nasional," ungkapnya.

Palangka Raya kembali menjadi kota dengan penyaluran piutang pembiayaan terbesar tercatat Rp1,43 triliun atau 30,06 persen dari total yang ada di Kalteng, diikuti Kotawaringin Timur Rp1,26 triliun dan Kotawaringin Barat Rp682,4 miliar.

Sedangkan pada sektor perasuransian, premi asuransi umum di Kalteng posisi triwulan III  2021 tercatat Rp115,47 miliar atau meningkat 5,56 persen dengan klaim asuransi umum tercatat Rp28,81 miliar atau terkontraksi  38,24 persen dibanding tahun sebelumnya.

Untuk sektor pasar modal hingga Desember 2021 tercatat 56.684 investor (SID), jumlah ini meningkat 132,01 persen dibanding 2020 dengan jumlah investor 24.432 investor (SID).

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Kasriadi
Copyright © ANTARA 2022