Bandarlampung (ANTARA News) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN menjamin Terminal Induk Rajabasa, Provinsi Lampung, aman dari aksi kriminalitas saat angkutan mudik dan balik Labaran 2011.

"Pemerintah mengerahkan 200 orang personel dari Satuan polisi pamong praja (Sat Pol-PP) dan dibantu aparat kepolisian untuk menjaga sejumlah titik di terminal tersebut," kata Herman HN, di Bandarlampung, Rabu.

Dia mengatakan, petugas tersebut akan menindak dan menangkap semua bentuk serta pelaku kejahatan yang yang beraksi di Terminal Rajabasa seperti pencopetan, penipuan, hipnotis, pemerasan dan aksi premanisme lainnya.

Ia melanjutkan, masyarakat yang akan mudik melalui terminal, tidak perlu khawatir karena aparat yang ditugaskan akan berjaga selama 24 jam di posko yang sudah disediakan Pemkot Bandarlampung.

Selain itu, jika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan atau menjadi korban kriminalitas harus segera lapor ke pos keamanan terdekat untuk ditindaklanjuti oleh kepolisian.

"Selama ini bagi pemudik berasumsi Rajabasa masih rawan namun kami telah membenahinya agar pemudik nyaman dan aman saat berada di terminal," terangnya.

Selain itu, terminal tersebut sudah dibuatkan gedung untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP), diharapkan dapat melayani masyarakat dengan optimal.

Kemudian, menurut Herman HN, ketakutan masyarakat terhadap terminal bukan hanya dari masalah pencopetan, akan tetapi akibat dari calo tiket di terminal suka menarik penumpang yang sering terjadi sering terjadi.

Dia mengimbau, kepada para calo dan penduduk Kota Bandarlampung agar bisa menjaga nama baik terminal di Provinsi Lampung itu bersama-sama.

Selain itu, gedung AKAP dan AKDP yang baru diresmikan berguna untuk menampung para pedagang yang berjualan diluar sehingga terminal akan tertata rapi.

Ia melanjutkan, di dalam gedung pun sudah disediakan loket untuk membeli tiket, dengan demikian masyarakat akan lebih nyaman di dalam gedung, sambil menunggu keberangkatan.

"Kamar mandi, tempat duduk, ruang kesehatan, semua telah disediakan untuk masyarakat umum," tambahnya.

Selain itu,pemerintah juga menyediakan ruang ruang kesehatan dengan dua dokter dan 12 perawat yang siap melayani pemudik jika mengalami gangguan kesehatan selama di perjalanan dan gratis. (ANT048/A020/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011