Tokyo (ANTARA News/AFP) - Euro menguat sedikit terhadap dolar di Asia pada Jumat karena pembelian kemali menyusul penjualan berat di New York karena dealer bersiap untuk pertemuan akhir pekan Kelompok Tujuh (G7) negara industri kaya.

Euro naik menjadi 1,3898 dolar di perdagangan Tokyo dari 1,3880 dolar di New York akhir Kamis. Mata uang Eropa juga menguat menjadi 107,66 yen dari 107,57 yen. Dolar datar di 77,46 yen terhadap 77,52 yen.

"Para pelaku pasar menyesuaikan posisi mereka menjelang pertemuan G7 akhir pekan," kata Gen Kawabe, dealer senior di Chuo Mitsui Trust and Banking.

Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G7 akan memulai pertemuan pada Jumat di kota pelabuhan Prancis, Marseille, yang bertujuan untuk bekerja menuju menghidupkan kembali pertumbuhan global dan mengurangi krisis utang Eropa.

Menteri Keuangan Jepang, Jun Azumi, menegaskan kekhawatiran yen yang kuat, yang telah memukul eksportir negaranya.

"Saya akan memberitahu (mitra G7) bahwa kita akan memantau gerakan spekulatif dan, dalam kasus itu menjadi berlebihan, kami akan mengambil langkah-langkah yang menentukan," ia mengatakan kepada wartawan di Marseille, Prancis.

Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB) mengatakan kepada Partai Republik untuk menghentikan "sirkus politik" dan segera meloloskan rencana penciptaan lapangan pekerjaan 447 miliar dolar AS, termasuk 175 miliar dolar AS untuk memotong pajak gaji karyawan setengah, untuk mengguncang ekonomi terhenti.

Proposal Obama terlihat positif tapi "masalahnya adalah apakah langkah-langkah itu akan dilaksanakan," Daisuke Karakama, ekonom pasar di Mizuho Corporate Bank, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Pasar memantau "bagaimana partai oposisi (Republik) akan bereaksi terhadap mereka" dan jika langkah-langkah terjebak di Kongres, indikator ekonomi dapat terus memburuk, kata Karakama.

Nilai tukar nyaris tidak bergerak setelah Jepang merevisi turun produk domestik bruto April-Juni menjadi kontraksi tahunan sebesar 2,1 persen dari data awal penyusutan 1,3 persen, sesui ekspektasi pasar.

Biro Statistik Nasional China (NBS) Jumat mengatakan indeks harga konsumen (CPI) - pengukur utama inflasi - naik 6,2 persen pada Agustus, berkurang dari tertinggi dalam lebih dari tiga tahun sebesar 6,5 persen pada Juli.

Data China telah membantu meringankan "kekhawatiran tentang pengetatan China lebih lanjut, yang ditahan oleh beberapa pelaku pasar," kata Daisaku Ueno, kepala analis di Gaitame.Com Research Institute.

Ueno mengatakan itu mendukung terhadap euro dalam hal sentimen risiko.

Euro terpukul Kamis setelah Bank Sentral Eropa memberikan sinyalemen akan berhenti menaikan suku bunga, mengutip meningkatnya risiko terhadap ekonomi zona euro, dan memangkas perkiraan pertumbuhan.

Dolar menguat terhadap mata uang utama Asia lainnya, naik ke

1,2185 dolar Singapura dari 1,2085 dolar Singapura pada Kamis, menjadi 1.077,82 won Korea Selatan dari 1.073,79, dan menjadi 29,19 dolar Taiwan dari 29,13.

Greenback juga meningkat menjadi 8.573,75 rupiah Indonesia dari 8.568,75, menjadi 42,49 peso Filipina dari 42,42 dan menjadi 30,04 baht Thailand dari 30,01.
(Uu.A026/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011