Cianjur (ANTARA News) - Banjir Bandang Sungai Cikundul menghancurkan puluhan hektar sawah yang siap panen di Kampung Majalaya, Desa Majalaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur. Bencana yang terjadi Senin malam tersebut juga mengakibatkan sebuah jembatan rusak parah, namun sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, demikian ANTARA News melaporkan dari Cianjur, Selasa. Banjir bandang itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, yang secara tiba-tiba air Sungai Cikundul meluap hingga ketinggian empat meter. Diduga meluapnya air di Sungai Cikundul tersebut akibat guyuran hujan deras di kawasan Gunung Gede Pangrango yang merupakan hulu sungai tersebut. Menurut saksi mata, Samsudin (65) , pada saat malam kejadian suasana di kampung ini sempat mencekam. Dalam waktu singkat, tiba-tiba air Sungai meluap dan menghancurkan seluruh sawah yang ada di pinggir sungai, bahkan pohon kelapa dan jembatan gantung yang melintas di atas sungai ikut hancur tergerus air. "Kami tidak menduga sama sekali akan terjadi banjir bandang seperti ini, beruntung tidak ada korban jiwa karena lokasi banjir agak jauh dari perkampungan warga," kata Samsudin. Menurut dia, pada saat air Sungai Cikundul mulai meluap, sebanyak 200 KK yang tinggal di kampung tersebut kontan berlarian ke luar rumah. Mereka khawatir luapan air sungai merendam perkampungan. Sambil menunggu air sungai surut, warga pun lantas melakukan ronda malam dengan perasaan was-was. Beruntung, sampai Selasa (14/2) pagi, air sungai tidak sampai merendam rumah warga. Ia menambahkan, total sawah yang terendam banjir diperkirakan mencapai 30 hektar. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur, Cecep Buldan, membenarkan peristiwa tersebut. Akibat bencana itu, jalur ke beberapa desa di kecamatan Cikalongkulon terputus. "Kami sudah melakukan peninjauan ke lapangan, Insya-Allah dalam waktu dekat akan segera ada bantuan dari Pemkab Cianjur," kata Buldan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006