Surakarta (ANTARA News) - Penyanyi kenamaan Glenn Fredly ingin mengangkat budaya Indonesia timur dalam pergelaran konser 17 tahun berkaryanya yang menurut rencana akan digelar pada September 2012.

"Saya ingin menggambarkan dan menunjukkan bagaimana manusia timur yang nantinya akan menjadi kekuatan bangsa Indonesia di masa yang akan datang," kata Glenn ketika ditemui usai pergelaran Teater Kosong di Teater Besar Institut Seni Indonesia Surakarta, Jumat malam.

Menurut Glenn, masyarakat timur memberi warna tersendiri bagi bangsa dan kebudayaan dan hal inilah yang menginspirasi pria 36 tahun itu untuk menciptakan lagu bertajuk "Timur" yang ada di album Lovevolution miliknya.

"Judul lagu `Timur` yang riang itu akan menjadi judul konser 17 tahun saya berkarya yang rencananya akan digelar tahun depan," kata dia.

Penyanyi berdarah Maluku itu mengatakan dirinya ingin mengangkat budaya Indonesia timur yang selama ini membutuhkan identitas sebagai masyarakat budaya.

Ide untuk memperkenalkan budaya timur ke masyarakat luas melalui dunia musik ini pun, dikatakan Glenn, terinspirasi dari pergolakan di beberapa daerah di Indonesia timur seperti Papua dan Maluku beberapa waktu terakhir.

"Dengan cara ini, saya ingin mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus-kasus kerusuhan di sana agar keadaan di tanah Indonesia timur menjadi lebih kondusif," kata dia.

Tidak hanya mengkritisi lewat jalur seni dan budaya, kepedulian Glenn dengan budaya Indonesia timur terlihat dari situs "micro blogging" twitter milik penyanyi kelahiran Jakarta itu.

"Twitterdapat membantu mempromosikan Indonesia timur dari aspek masyarakatnya, keindahan alamnya, dan budayanya. Dari sana masyarakat Papua dan sekitarnya akan terbuka aksesnya karena sebelumnya masih sangat terbatas teknologi yang masuk ke mereka," kata dia.

Glenn menambahkan dirinya tengah meramu ide-ide segar untuk menyempurnakan konser 17 tahun berkaryanya dengan penggabungan beberapa seni yang akan memperluas dimensi dari jalur musik pop yang digelutinya.  (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011