Sanur (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengharapkan umat Hindu agar terus memupuk kerukunan dan toleransi antarumat dan antaragama di Indonesia.

"Dalam kemajemukan ini kerukunan dan toleransi agar terus dijaga sehingga tercapai keharmonisan kehidupan berbangsa," katanya di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Minggu malam.

Pada sambutan pembukaan Mahasabha X Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) itu, ia mengatakan, agama-agama yang turun ke dunia semua mengajarkan kebaikan.

"Semua agama tersebut memiliki fungsi yang sama untuk mengajarkan umatnya berbuat baik, yaitu saling menghormati dan menjaga kerukunan," katanya.

Dikatakan, berdirinya bangsa Indonesia karena kesepakatan semua elemen masyarakat, termasuk juga elemen agama yang ada di Tanah Air ini.

Tolerasi antarumat agama di Bali telah terjaga dengan baik, walau di Bali sempat terjadi serangan teroris. Namun masyarakat Bali memahami semua kejadian tersebut, sehingga tidak sampai mengoyahkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

"Ini harus terus dipupuk dan Bali menjadi teladan di daerah lain dalam membangun sikap toleransi dan kerukunan antarumat beragama," ucapnya.

Menurut dia, dalam konteks ini kerukunan dan toleransi menjadi penting, sebab toleransi mengandung makna saling menghargai dan mencoba mengerti pandangan orang lain.

Wapres Boediono juga mengharapkan melalui Mahasabha X PHDI agar menghasilkan program kerja dan memilih pengurus PHDI lima tahun ke depan dengan jalan musyawarah mufakat.

Sementara itu, Ketua Harian PHDI Made Gede Erata mengatakan, Mahasabha adalah musyawarah tertinggi untuk mengevaluasi, membuat program kerja dan memilih pengurus periode lima tahun ke depan.

"Dalam pemilihan pengurus PHDI, kami selalu melakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat, karena hal ini diharapkan mampu menjabarkan program kerja kepada umat di daerah," ujarnya.

Kegiatan Mahasabha X PHDI yang berlangsung selama empat hari hingga Rabu (26/10) dihadiri sebanyak 947 orang, terdiri peserta dan peninjau dari provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
(L.KR-LHS*I020/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011