Nusa Dua (ANTARA News) - Perdana Menteri Selandia Baru John Key dipastikan tidak dapat menghadiri Pertemuan Puncak (KTT) ke-6 Asia Timur (EAS) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 19 November 2011 karena persiapan penyelenggaraan pemilihan umum di negerinya.

"PM Selandia Baru tidak dapat hadir dan akan digantikan oleh Menlu Selandia Baru Murray McCully," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene, Sabtu.

Sekalipun PM Key tidak dapat hadir dalam pertemuan puncak pertama EAS sejak bergabungnya dua anggota baru EAS, Rusia dan Amerika Serikat, undangan terhadap PM Selandia Baru untuk menghadiri KTT ke-6 EAS telah disampaikan Menlu Marty Natalegawa saat kunjungan kerjanya ke Selandia Baru pada 9 September 2011 dalam rangka memimpin delegasi RI pada pertemuan ke-23 Pacific Islands Forum- Post Forum Dialogue (PIF-PFD).

Sementara itu Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra yang semula dikabarkan tidak dapat hadir karena bencana banjir yang telah menewaskan lebih dari 500 orang di Bangkok, dipastikan dapat menghadiri pertemuan puncak ke-19 ASEAN di Bali. Forum itu akan menjadi forum tingkat pemimpin negara ASEAN pertama yang dihadiri oleh PM Yingluck.

KTT ke-6 EAS kali ini akan diikuti oleh 18 negara yaitu Indonesia (selaku Ketua ASEAN), Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura dan Malaysia serta delapan mitra wicara ASEAN yaitu China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat.

Indonesia secara resmi menjadi Ketua ASEAN pada 1 Januari 2011 setelah menggantikan Vietnam. Pada penghujung KTT ke-19 ASEAN, Indonesia dijadwalkan menyerahkan posisi ketua kepada negara selanjutnya yaitu Kamboja.

Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia harus menjadi tuan rumah KTT ke-18 ASEAN, KTT ke-19 ASEAN dan EAS, serta rangkaian pertemuan ASEAN lainnya, termasuk pertemuan Dewan Keamanan dan Politik ASEAN (APSC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), Dewan Sosial Budaya ASEAN (ASCC), Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM), Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM), Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN dan Pertemuan tingkat Menteri tentang Kejahatan Lintas Batas.

Tema pertemuan puncak ASEAN kali ini adalah "ASEAN Community in a Global Community of Nations" yang mengusung keberhasilan pencapaian Komunitas ASEAN 2015. Dengan terbentuknya Komunitas ASEAN di tahun 2015, maka ASEAN dituntut untuk memperkuat kontribusi kolektifnya dalam penanganan berbagai isu dan tantangan global yang akan memberikan kontribusi positif bagi komunitas global bangsa-bangsa.

Komunitas ASEAN diharapkan menjadi inti dari pengembangan arsitektur kawasan yang mengedepankan "kesetimbangan dinamis", yang secara strategis tercermin pada perkembangan EAS dengan mengikutsertakan Rusia dan AS.

Selain itu Pemerintah Indonesia juga akan terus berupaya mewujudkan ASEAN yang berbasis masyarakat sehingga manfaat ASEAN yang diperoleh harus dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat ASEAN secara luas.

(G003/B013)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011