London (ANTARA News/AFP) - Polisi membubarkan perkemahan pengunjuk rasa di Lapangan Parlemen London pada Senin dan berusaha membersihkan untuk pertama kalinya sejak demonstran penentang perang di Afghanistan mendirikan kemah di sana sejak satu dekade lalu.

"Operasi pembubaran telah selesai. Kami telah membongkar sekitar

delapan tenda. Sepuluh sampai 12 orang telah pindah," kata seorang juru bicara Scotland Yard.

Ia menambahkan bahwa meskipun dua pemrotes ditangkap, sebagian besar aksi berlangsung damai.

Dia mengatakan bahwa hanya satu demonstran yang masih berada lapangan di luar gedung Parlemen setelah operasi itu, setelah diberi izin untuk tetap tinggal oleh pengadilan yang menunda penentangan hukum untuk perintah pembubaran itu.

Berbagai pelaku kampanye untuk berbagai kasus telah menggunakan lapangan itu selama satu dekade, paling baru aktivis yang mendirikan "Desa Demokrasi" di rumput pada Mei 2010 sebelum digusur dan berpindah ke trotoar pada tahun berikutnya.

Kebanyakan dari mereka terinspirasi oleh Brian Haw, seorang aktivis perdamaian yang melakukan protes di trotoar pada Juni 2001, sebagai protes pertama atas sanksi terhadap presiden Irak Saddam

Hussein, kemudian pada invasi pimpinan Amerika di Afghanistan pada akhir tahun itu.

Dia menantang berbagai upaya untuk menyingkirkannya dan hanya meninggalkan posnya untuk mencari perawatan medis untuk kanker paru-paru, yang akhirnya membunuhnya pada Juni 2011.

Colin Barrow, pemimpin Dewan Westminster yang telah lama

berjuang untuk membersihkan lapangan itu, menyambut operasi polisi pada Senin, yang dimungkinkan oleh undang-undang baru yang disahkan tahun lalu.

"Bagi orang-orang lokal dan turis terlalu lama tidak dapat menikmati sepenuhnya lapangan itu. Ini adalah tragedi dan makin cepat situs bersejarah itu dapat dinikmati oleh masyarakat lebih baik," kata pemimpin dewan itu.

(Uu.H-AK/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012