Jakarta (ANTARA) - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berupaya menjadi ekosistem terminal mobil dari posisi sebelumnya sebagai operator terminal mobil.

“Jika kita ibaratkan sebagai sebuah perjalanan. Maka perjalanan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau yang dikenal dengan nama IPCC, sudah berjalan sangat panjang dan dalam, khususnya di industri pelabuhan dan industri otomotif," kata Direktur Utama IPCC, Rio TN Lasse saat peluncuran logo baru perusahaan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.

Rio mengatakan, perusahaan sedang berusaha mencapai kinerja terbaiknya untuk meningkatkan pendapatan dari operasional yang ada menuju penjajakan peluang kerja sama baru untuk meningkatkan pendapatan.

Cita-cita IPCC ke depan adalah dapat memberikan solusi menyeluruh dengan mengintegrasikan aktivitas di ekosistem distribusi terminal untuk menciptakan efisiensi dan reliabilitas di sepanjang mata rantai bisnis otomotif.

"Pada akhirnya akan dapat meningkatkan daya saing industri otomotif nasional kita,” kata Rio.

Hadir dalam peluncuran logo baru ini para pemangku kepentingan perusahaan otomotif dan asosiasi industri, para anggota dewan komisaris dan dewan direksi.

Baca juga: IPCC targetkan pertumbuhan kinerja hingga 15 persen pada 2022

Menjelang usianya yang ke-10 pada akhir tahun ini, layanan IPCC telah hadir selain di kantor pusat operasional Pelabuhan Tanjung Priok, juga di Pelabuhan Belawan, Panjang, Gresik, Pontianak dan Makassar.

Menurut Rio, seiring dengan telah bergabungnya Pelindo 1, 2, 3 dan 4 menjadi Pelindo maka kian terbuka peluang untuk ekspansi bisnis bagi IPCC.

IPCC diharapkan mampu menghadirkan pengoperasian terminal kendaraan/ro-ro yang layak secara komersial di setiap area Pelindo, melakukan ekspansi bisnis kepelabuhan terkait lainnya yang layak secara komersial dan selalu siap ke depan baik secara organik maupun an-organik.

Untuk mewujudkan visi itu, IPCC telah menyiapkan empat langkah strategi, yaitu integrasi, ekspansi, digitalisasi dan koordinasi.

Untuk digitalisasi, IPCC sedang mempercepat implementasinya yang menghubungkan kegiatan operasional, hubungan konsumen, keuangan dan kantor digital. Berikutnya implementasi jaringan IT di seluruh wilayah kerja sesuai rencana induk dan penerapan analisa big data dan intelijen bisnis.

Di hari yang sama, sebelum peluncuran logo baru, IPCC menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa. Diantara agendanya ialah menyampaikan kinerja Perseroan sepanjang tahun 2021 dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Inbreng saham Pelindo bakal perkuat ekspansi IPCC

Laporan kinerja keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2021, mencatatkan laba bersih sebesar Rp60,06 miliar, melonjak 352,62 persen dari tahun sebelumnya. Seiring kenaikan laba tersebut maka pendapatan bersih per saham (earning per share/EPS) Perseroan meningkat menjadi Rp33,03 dari sebelumnya minus Rp13,07.

Demikian juga margin pendapatan bersih (net income margin/NIM) mengalami peningkatan 11,62 persen dari sebelumnya minus 6,67 persen.

Begitu juga margin operasi menjadi 21,89 persen dari sebelumnya minus 4,99 persen dan margin pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (earning before interest tax, depreciation and amortization/ EBITDA) sebesar 46,37 persen dari sebelumnya 32,72 persen.

Dengan pencapaian kinerja tersebut, melalui Agenda RUPS Tahunan, IPCC memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak 70 persen dari perolehan laba bersih atau sekitar Rp42,04 miliar dengan nilai Rp23,12 per lembar sahamnya.

Dengan asumsi harga saham IPCC ialah sebesar Rp630 maka imbal hasil dividen yang dapat dinikmati oleh para pemegang saham adalah sebesar 3,67 persen.

IPCC merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) yang menyediakan layanan kepelabuhan untuk ekspor maupun domestik meliputi mobil, bus, suku cadang, truk, alat berat bahkan helikopter dan tank.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022