Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Indonesia untuk G20 Siti Nadia Tarmizi mengemukakan komitmen penggalangan dana perantara keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) ditargetkan mencapai 12,5 miliar dolar AS dalam kurun waktu lima tahun.

"Komitmen ini secara bertahap bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk negara-negara dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi ke depannya," kata Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual Road to 3rd Health Working Group (HWG) yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Menkeu: Komitmen dana perantara keuangan capai 1,28 miliar dolar AS

Ia mengatakan FIF merupakan salah satu upaya memperkuat arsitektur kesehatan global yang digagas Indonesia melalui langkah diplomasi di Forum G20, selain menyelaraskan standar protokol kesehatan global dan memperluas manufaktur serta pusat penelitian untuk pencegahan, kesiapsiagaan, serta respons penanganan pandemi di masa depan.

Nadia yang juga Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI mengatakan pembentukan FIF dimulai sejak agenda pertemuan pertama para menteri kesehatan dan keuangan G20 di Yogyakarta pada 20 Juni 2022.

"Isu penting saat itu membahas langkah yang diperlukan untuk membangun sistem ketahanan kesehatan global melalui pembentukan FIF serta penggalangan sumber daya yang bersifat permanen, tidak adhoc," katanya.

Nadia mengatakan langkah diplomasi Indonesia dalam mewujudkan FIF dilakukan dengan mendorong WHO dan Bank Dunia sebagai pengelola dana.

Menurut Nadia, mekanisme pendanaan FIF bersifat alokasi tambahan dari berbagai inisiatif atau sumber pembiayaan eksisting dan bersifat mendukung inisiatif global dalam memperkuat upaya pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi ke depan.

Baca juga: Indonesia galang komitmen FIF melalui rangkaian diplomasi G20

Baca juga: Jubir: 1st HMM Yogyakarta sepakati pembentukan FIF dan konsep GISAID+


"Dari tata kelola FIF, juga dibahas transparansi dan akuntabilitas serta harmonisasi negara donor dan penerima manfaat dalam pengelolaan FIF bagi negara G20 maupun non-G20," katanya.

Sampai saat ini, G20 telah menerima 1,3 miliar dolar AS dalam bentuk komitmen pendanaan dari Indonesia, Amerika, Uni Eropa, Jerman, Singapura, Inggris, dan beberapa organisasi lain, seperti Wellcome Trust, Bill & Melinda Gates Foundation, dan Rockefeller.

"Upaya penggalangan dana ini terus kami lakukan, bukan hanya di negara G20, tapi juga pada organisasi yang bisa menjadi mitra potensial pendanaan FIF," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022