Kupang (ANTARA) - Sedikitnya 14.863 kepala keluarga (KK) kurang mampu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima bantuan set top box (STB) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia untuk mendukung program migrasi TV analog ke layanan TV digital.

"Program bantuan 14.863 STB untuk memastikan program analog switch off (ASO) berjalan sesuai rencana dan STB diberikan secara gratis," kata Staf Khusus Menteri Kominfo Philip Gobang dalam kegiatan evaluasi program kota cerdas di Kota Kupang, Kamis.

Ia mengatakan salah satu bagian upaya transformasi digital adalah memastikan hal yang disaksikan setiap hari, yaitu pada bidang penyiaran.

Baca juga: Berharap pada set top box untuk menonton siaran digital

Dia menambahkan sudah 60 tahun masyarakat mengakses siaran TV analog, sehingga sudah saatnya beralih ke siaran TV digital, karena memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat terutama generasi muda untuk mengisi konten-konten kreatif pada stasiun TV yang membutuhkan.

Philip Gobang mengemukakan beberapa kabupaten di Pulau Timor, NTT sudah bisa mengakses program TV digital.

"Dalam beberapa bulan ke depan kita harus memastikan semua masyarakat di daerah ini bisa mengambil bagian dalam migrasi siaran TV tersebut, karena kepentingannya adalah penggunaan siaran TV analog bisa dialihkan untuk kebutuhan internet pada bidang lain, seperti sektor kesehatan, ekonomi," kata Philip Gobang.

Menurut dia, TV yang lama atau TV tabung masih bisa mengakses siaran TV digital dengan menambah satu perangkat, STB untuk memastikan sinyal analog ditransmisikan menjadi siaran digital baik gambar maupun suara.

Dia mengatakan perangkat STB sudah tersedia dengan harga yang terjangkau di semua toko elektronik .

Baca juga: Kemenkominfo dapat bantuan dari Kemendagri untuk verifikasi data STB

Ia mengatakan apabila menyimak pesan dari Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan bahwa ekonomi digital di masa depan dimulai dari saat ini dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sebagai warga Kota Kupang harus mengambil bagian dalam proses itu dengan memanfaatkan akses internet yang telah tersedia untuk kepentingan dalam mengelola usaha ekonomi masyarakat dan UMKM.

"Masuk ke semua platfrom digital yang sudah tersedia, saat ini di Indonesia ada 64 juta UMKM dan baru sekitar 14 juta UMKM yang memanfaatkan ruang digital untuk masuk ke pasar. Jadi, masih banyak peluang bagi warga Kota Kupang untuk memanfaatkan ruang digital," kata Philip Gobang.

Dia mengemukakan Presiden Joko Widodo menargetkan pada 2024, lebih dari 30 juta UMKM sudah masuk dan memanfaatkan pasar digital yang tersedia. Pasar digital merupakan kekuatan ekonomi digital di Kota Kupang pada masa depan.

Baca juga: Kominfo upayakan kebutuhan set top box terpenuhi

Baca juga: Kominfo bagikan set top box gratis pada Maret jelang ASO tahap I


Ia mengatakan ketika sudah mendorong masyarakat untuk meningkatkan usaha ekonomi digital, tentu membutuhkan sumber daya manusia yang menguasai berbagai perangkat digital itu.

"Karena perkembangan teknologi sangat cepat dari yang kita duga, sehingga harus menyiapkan orang-orang muda yang bisa mengelola semua teknologi digital," katanya.

Dia menambahkan untuk 10 tahun ke depan Indonesia masih membutuhkan sembilan juta talenta digital atau sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahun.

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022