Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda mengatakan, tidak ada pembicaraan khusus mengenai isu Papua dengan para kepala negara dari Kawasan Asia-Pasifik (Aspas) yang hadir dalam Sesi Khusus Para Kepala Negara/Pemerintahan Negara-Negara Kepulauan Pasifik Sidang ke-62 Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP Plus). "Sama sekali tidak, sebab kedatangan mereka juga bukan untuk keperluan itu. Kedatangan para pemimpin dari 19 negara pasifik adalah khususnya untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan Indonesia disamping kita menjadi tuan rumah dari pertemuan ini dalam rangka kerjasama antar mereka dan antar Asia dan Pasifik," kata Menlu seusai pembukaan UNESCAP Plus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Senin. Menurut dia, sebagaimana yang dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono, Indonesia dapat menjadi jembatan yang baik dalam kerangka membangun hubungan itu. "Jadi, hilangkan atau jauhkan sama sekali pikiran-pikiran kita yang sepertinya memproyeksikan masalah kita pada orang lain," ujarnya. Saat ditanya pers mengenai dukungan negara-negara Pasifik kepada kedaulatan Indonesia, ia menegaskan bahwa dalam berbagai kesempatan hampir setiap tahun negara-negara Pasifik menyatakan dukungan terhadap keutuhan dan kedaulatan Indonesia, termasuk Papua. "Selama ini negara-negara Pasifik, seperti terwakili di forum-forum Pacific Island Countries mereka dalam berbagai kesempatan menyatakan dukungan terhadap keutuhan dan kedaulatan Indonesia termasuk atas Papua bahkan lebih jauh lagi mereka mendukung otonomi khusus sebagai solusi bagi permasalahan apapun yang ada di Papua," katanya. Dikatakannya, Indonesia selama ini tidak pernah memiliki masalah dengan negara-negara Pasifik. "Bahwa ada satu atau dua kelompok orang asal Papua yang berdomisili di wilayah Pasifik tidak harus ditafsirkan bahwa pemerintahan di negara itu mendukung kemrdekaan Papua," katanya. Sidang komisi UNESCAP, yang pertemuan tingkat menteri yang dihadiri oleh 62 delegasi ESCAP, terdiri terdiri dari 53 negara anggota dan sembilan anggota asosiasi. Acara pembukaan sidang tingkat menteri UNESCAP pada Senin pagi juga dihadiri oleh Presiden Marshall Islands, Kessai Note, Presiden Kiribati, Anote Tong dan Presiden Tuvali Matie Toafa, Wakil Presiden Mikronesia, Redley Killion, Wapres Palau, Elias Chamsek Chin dan Wakil PM Vanuatu, Sato Kilman. Pada kesempatan sebelumnya, Menlu mengatakan bahwa kehadiran para kepala negara dan pemerintahan negara-negara Pasifik menunjukkan hubungan antara Indonesia dan negara-negara Kawasan Pasifik yang terbina dengan baik. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006