Singapura  (ANTARA News) - Seorang miliarder Thailand diberi waktu tiga pekan untuk mengajukan tawaran baru guna akuisisi Fraser and Neave (F&N) setelah pesaingnya dari Indonesia mengajukan tawaran senilai 10,7 miliar dolar Singapura untuk membeli konglomerasi Singapura itu.

Dalam pernyataan media seperti dikutip AFP, TCC Assets yang dikendalikan Charoen Sirivadhanabhakdi yang adalah konglomerat produk minuman, mendapat perpanjangan waktu tawaran akuisisi F&N dari 11 Desember menjadi 2 Januari depan.

Ini adalah kali kedua TCC dihadiahi perpanjangan masa pengajuan tawaran setelah pada tawaran pertama mereka mengajukan angka 8,7 miliar dolar Singapura (7,12 miliar dolar AS), yang kemudian dilampaui Overseas Union Enterprise (OUE).

OUE, perusahaan properti yang dikendalikan Grup Lippo dari Indonesia, mengajukan tawaran 13,1 miliar dolar Singapura pertengahan November lalu.

Menurut AFP dan situs perusahaan (oue.com.sg), Stephen Riady adalah Ketua Eksekutif (Executive Chairman) OUE.

F&N, yang rentang bisnisnya melebar dari properti sampai minuman ringan dan penerbitan, adalah salah satu grup usaha tertua Singapura yang didirikan dua wirastawan Inggris pada 1883.

Perusahaan ini menjadi target akuisisi setelah September lalu menjual asset paling berharganya, yaitu Asia Pacific Breweries yang membuat bir Tiger dan bir Belanda, Heineken.

Tawaran OUE kepada F&N juga disokong produsen bir Jepang Kirin Holdings yang menguasai 14,8 persen saham F&N dan meminati bisnis makanan dan minuman ringan.

Jika akusisi ini berhasil, kutip AFP, maka bunga properti F&N akan menjadi milik OUE.  (*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012