Akibatnya 45 penumpang bus tersebut, dialihkan ke bus lain. Kita lakukan penahanan, karena selain rem tangan tidak berfungsi, tidak ada kelengkapan surat-surat, supirnya kita mintai keterangan,"
Cianjur (ANTARA News)- Puluhan bus antarkota dengan trayek Cianjur-Jakarta, Jakarta-Bandung, Sukabumi-Bandung, terjaring razia tidak layak jalan yang dilakukan petugas gabungan di Terminal Pasir Hayam, Cianjur, Jabar, Rabu.

Tim gabungan tersebut terdiri dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Cianjur, bersama Satlantas Polres Cianjur.

KBO Lantas Polres Cianjur, Iptu Yayan Suharyana mengatakan, dari hasil pemeriksaan sedikitnya 20 bus antara kota dengan trayek Cianjur-Jakarta, Jakarta-Bandung, Sukabumi-Bandung, dinyatakan tidak layak jalan.

Rata-rata bus tersebut, tutur dia, kondisi rem tangan tidak berfungsi, sehingga dinilai berbahaya karena efeknya bisa mengakibatkan rem blong, hilang kendali dan fatalnya terjadi kecelakaan.

Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan satu bus trayek Bandung-Jakarta terpaksa ditahan petugas karena kendaraan tersebut tidak dilengkapi surat-surat.

"Akibatnya 45 penumpang bus tersebut, dialihkan ke bus lain. Kita lakukan penahanan, karena selain rem tangan tidak berfungsi, tidak ada kelengkapan surat-surat, supirnya kita mintai keterangan," katanya.

Sementara itu, Kabid Lalu Lintas Dishubkominfo Cianjur, Acep Junaedi membantah, kegiatan tersebut dilakukan berkaitan dengan dua peristiwa kecelakaan di wilayah Cianjur.

"Kegiatan pemeriksaan ini, merupakan agenda rutin bulanan. Tidak benar baru dilakukan karena terjadinya kecelakaan yang menewaskan puluhan beberapa waktu lalu," kilahnya.

Sedangkan pemeriksaan yang dilakukan tim gabungan itu, ungkap dia, tidak hanya seputar rem tangan, namun mesin kendaraan, lampu depan, serta kondisi ban.

Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan rata-rata rem tangan tidak berfungsi. Sehingga pihaknya hanya memberikan peringatan. Namun jika kembali kedapatan pihaknya akan mengajukan pencabutan ijin trayek bus tersebut.

(KR-FKR/Y003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013