Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI Paula Sinjal mengusulkan agar anggaran untuk Badan Narkotika Nasional (BNN) ditambah.

Penambahan anggaran itu adalah dalam rangka memperkuat infrastruktur yang bisa meningkatkan kinerja BNN untuk memberantas narkotika di tanah air.

"Saya usulkan, BNN perlu diperkuat, kalau perlu anggarannya ditambah agar kinerjanya lebih baik," kata Paula sebelum rapat dengar pendapat sekaligus rapat kerja dengan BNN di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Dia mencontohkan, narkoba memasuki Indonesia melalui jalur-jalur yang sulit dideteksi karena peralatan yang kurang memadai sehingga barang haram itu dengan mudah masuk ke Indonesia.

"Misalnya, di Sulawesi Utara, ada jalur narkoba dari Pilipina-Sangir Talaud yang perlu diwaspadai. Jalur itu merupakan jalur yang mudah untuk mengirim narkoba tapi alatnya tak memadai," kata Paula.

Ia juga prihatin dengan narkoba yang sudah merambah dan merasuk semua golongan yang akibatnya dapat merusak bangsa ini.

"Narkoba merupakan musuh negara, kita prihatin karena narkoba sudah masuk ke berbagai sektor dan kalangan seperti anak sekolah, pejabat, artis. Ini menimbulkan kekuatiran sebab kita ingin generasi mendatang adalah generasi yang bebas narkoba, generasi yang mantap," kata anggota DPR RI dari Sulawesi Utara itu.

"Saya usulkan juga agar anggota DPR RI dilakukan tes narkoba. Jangan hanya berteriak-teriak saja," kata Paula.

Rapat kerja dengan BNN tersebut membahas tentang laporan perkembangan penanganan Narkoba di Lapas dan perkembangan dan tindaklanjut proses hukum kasus penangkapan Raffi Ahmad.

"Rapat ini bagus untuk meluruskan apa yang terjadi dan kurang dimengerti masyarakat tentang penangkapan pengguna narkoba," kata Paula.

Sementara dari pihak BNN, hadir Kepala BNN, Komjen Anang Iskandar, Deputy Tindak Penindakan dan Pemberantasan BNN, Irjen Benny Mamoto.

(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013