... melibatkan sebanyak 250 kendaraan tempur, 50 unit artileri, 20 pesawat tempur dan helikopter, dan 30 kapal perang... "
Moskow (ANTARA News) - Rusia menolak kecaman Georgia atas latihan armada perangnya di Laut Hitam. Kecaman Georgia itu, dinyatakan Rusia sebagai tidak berdasar. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, di Moskow, menyebut keprihatinan Georgia mengenai pelatihan perang itu sebagai satu hal yang sudah dirancang. Dia mengatakan, negeri itu berusaha menutupi kebijakan konfrontasionalnya dengan Moskow dengan mengangkat teori tentang ancaman Rusia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kamis (28/3), memerintahkan latihan perang terpadu di Rusia selatan untuk menguji kesiapan tempur militer Rusia. Sebanyak 7.000 prajurit Rusia disiagakan tanpa peringatan dini, kata Xinhua, Senin malam.

Latihan itu telah melibatkan sebanyak 250 kendaraan tempur, 50 unit artileri, 20 pesawat tempur dan helikopter, dan 30 kapal perang dari berbagai kelas. Rusia memiliki armada angkatan laut di Laut Hitam, termasuk flotila kapal selam strategisnya.

Latihan perang besar Rusia itu membuat marah Georgia, yang pada Jumat menggambarkan tindakan itu sebagai provokatif dan bertolak-belakang dengan kepentingan kestabilan regional.

Ketegangan baru antara Moskow dan Tbilisi mungkin menjadi kemunduran bagi upaya melanjutkan hubungan, yang terputus pada 2008; setelah konflik bersenjata singkat mengenai kekuasaan atas wilayah Georgia yang memisahkan diri, Ossetia Selatan.

Untuk mengembalikan hubungan mereka, kedua negara bertetangga itu telah melakukan beberapa kontak tingkat tinggi dalam beberapa bulan belakangan, termasuk satu pertemuan pada Januari antara Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev dan timpalannya dari Georgia, Bidzina Ivanishvili, di Davos, Swiss.

(C003)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013