Padang (ANTARA News) - Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terus meluas. Hingga Minggu, banjir sudah menggenangi ratusan rumah di dua kecamatan yakni, Siberut Utara dan Siberut Selatan.

Besman Saleleubaja (54) warga Dusun Bat Joja, Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Minggu, mengatakan, banjir setinggi sekitar 80 sentimeter telah menggenangi kompleks Balai Taman Nasional Siberut (BTNS) sejak, Sabtu sore.

"Banjir ini awalnya terjadi di Dusun Rogdok dan Silao'inan di bagian hulu," ujarnya.

Sementara Bruno Sagari (55) warga Dusun Bat Muntei, Desa Muntei mengungkapkan, terdapat sekitar 500 orang penduduk di daerah itu terpaksa mengungsi ke ketinggian. Rumah panggung mereka setinggi sekitar satu meter juga sudah tergenang. "Air sudah masuk ke dalam rumah," katanya.

Menurutnya, banjir juga sudah menggenangi Dusun Puro khususnya di tepi sungai dan jalan. Di badan jalan, air tergenang sekitar 80 sentimeter. "Kedalamanya kira-kira setinggi motor bebek, semua aktivitas masyarakat di daerah itu lumpuh total. Kebaktian di gereja juga tidak bisa dilaksanakan karena gereja juga tergenang air," katanya.

Krisma Sadodolu (24), warga Salappa, Desa Muntei mengaku, kampung halamannya juga terkena dampak banjir. "Ketinggian air mencapai sekitar satu meter dan hampir mencapai lantai rumah panggung," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Mentawai, Elisa Siriparang mengatakan hingga kini terdapat sejumlah daerah yang dilanda banjir sejak Jumat (6/4). Di Kecamatan Siberut Utara, banjir terjadi di Dusun Sirilanggai, Desa Malancan. Daerah itu lumpuh total akibat terputusnya akses ke daerah itu.

Di Desa Monganpoula, banjir mengakibatkan 10 rumah panggung terseret dari pondasinya, Selain itu banjir juga menggenangi Desa Sotboyak.

"Di Siberut Selatan, Danjir terjadi desa Maileppet dan Desa Muntei. Tim sedang turun ke Siberut Selatan dan Utara dengan membawa dua speed boat dan satu kapal Nade guna mengantarkan logisitik untuk korban," katanya. ***4***

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013