Padang (ANTARA News) - Banjir yang melanda dusun Puro, Desa Muara Siberut , Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, sejak empat hari lalu belum juga surut.

Kepala Desa Muara Siberut Alizar, Senin, mengungkapkan, saat ini ketinggian air di Dusun Puro II masih sekitar 1,5 meter, sedangkan di Puro I sekitar 1 meter. Akibatnyanya, akses ke lokasi tersebut harus ditempuh dengan sampan dan boat.

"Ketinggian air cenderung meningkat meski cuaca saat ini mendung, namun kita bersyukur belum ada korban jiwa dan semoga itu tidak terjadi," katanya.

Menurutnya, sekitar 600 jiwa penduduk di dusun tersebut masih mengungsi di tiga posko penanganan bencana yaitu di Gereja Kristen Protestan Mentawai, Gereja Katolik dan TK Margaretta.

Posko tersebut dibentuk guna mempermudah penyaluran bantuan kepada korban banjir. Hingga kini, bantuan yang sudah diterima korban berupa satu ton beras, air mineral, mie instan yang diperoleh dari BPBD Mentawai dan pihak lain.

Selain itu, aktivitas ekonomi di daerah tersebut juga lumpuh. Para korban banjir masih sibuk menyelamatkan diri dan harta benda mereka.

Hujan yang terjadi sejak Rabu (3/4) mengakibatkan banjir di dua Kecamatan di Mentawai. Di Kecamatan Siberut Utara, banjir melanda di Desa Malancan, Monganpoula, Muara Sikabaluan, dan Sotboyak. Sementara di Siberut Selatan, banjir terjadi Desa Maileppet, Muntei, dan Muara Siberut

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Elisa Siriparang mengungkapkan ribuan penduduk terpaksa mengungsi akibat rumah mereka tergenang air. Ketinggaian air rata-rata 2,5 meter hingga tiga meter.

Saat ini, para pengungsi membutuhkan bantuan berupa tenda, pakaian, selimut, mie instan, susu, beras, obat-obatan dan pembalut wanita.

"Belum ada korban jiwa dalam bencana ini, tetapi ada sejumlah rumah panggung yang bergeser dari pondasinya akibat terseret banjir," katanya.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013