Yogyakarta (ANTARA News) - Sumber karbohidrat nonberas seperti umbi-umbian dan jagung perlu dikembangkan demi ketersediaan pangan yang beragam.

"Mindset masyarakat yang pengonsumsi beras harus diubah sehingga mereka mau mengkonsumsi umbi-umbian dan pangan lokal lainnya," kata Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Sri Sulianti di Yogyakarta, Kamis.

Sri mengemukakan hal itu pada peresmian Gerai Pusat Informasi Pangan Nusantara Pangan Lokal.

Menurut Sri, undang-undang mengamanatkan bahwa penganekaragaman pangan merupakan berbagai upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam yang berbasis pada sumber daya lokal.

"Hal itu ditujukan untuk memenuhi konsumsi nasional beragam, bergizi, berimbang, dan aman, mengembangkan usaha pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Selain itu, kata dia, undang-undang itu juga mengamantakan pentingnya dibentuk lembaga pemerintah yang menangani bidang pangan yang bertanggung jawab kepada presiden.

Ia mengatakan terkait dengan ketahanan pangan, angka kecukupan energi sebesar 2.150 kilogram per kapita per hari, angka kecukupan protein sebesar 57 gram per kapita per hari.

"Selain itu, angka ketersediaan energi sebesar 2.400 kilogram per kapita per hari dan ketersediaan kecukupan protein sebesar 63 gram per kapita per hari," katanya.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013