Kebumen (ANTARA News) - Sekitar 285 ekor ayam jenis arab yang dibudidayakan warga Desa Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mati secara mendadak sehingga pemiliknya mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

"Dari 300 ekor ayam arab yang saya punya, yang masih tersisa 15 ekor," kata Dwi Wijiyanto, pemilik ayam di RT02 RW05, Dukun Ingas, Desa Sruweng, Kabupaten Kebumen itu di Kebumen, Selasa.

Ia mengaku telah melaporkan kejadian itu kepada pihak terkait agar kejadian tersebut segera mendapatkan penanganan.

Tim kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kabupaten Kebumen segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan tes cepat terhadap sampel ayam yang telah mati.

Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa ayam yang mati secara mendadak itu karena positif terserang flu burung.

Tim tersebut kemudian melakukan penanganan lanjutan, antara lain membakar dan mengubur ayam yang telah mati, menyemprot kandang ayam dan lingkungan sekitarnya dengan disinfektan.

Kepala Bidang Produksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Kebumen Heru Wahyono mengatakan tim juga meningkatkan pengawasan lalu lintas unggas dan produk asal pangan unggas di wilayah tersebut.

Selain itu, katanya, memonitor evaluasi dan pelaporan terhadap kejadian tersebut.

Ia mengemukakan pentingnya peternak unggas menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, serta memusnahkan unggas yang tertular serangan penyakit tersebut.

"Karantina unggas baru juga perlu dilakukan selama sekitar 14 hari dan melakukan vaksinasi unggas secara teratur," katanya.

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013