...kami akan menyampaikan keinginannya itu kepada pihak yang berwenang
Providence, Rhode Island (ANTARA News) - Janda tersangka pengeboman Boston Marathon, Tamerlan Tsarnaev, menginginkan pihak pemeriksa di rumah sakit untuk menyerahkan jasad suaminya kepada keluarga Tsarnaev.

"Adalah keinginan Katherine Russell agar jenazah suaminya bisa diserahkan kepada keluarga Tsarnaev, dan kami akan menyampaikan keinginannya itu kepada pihak yang berwenang," ujar Amato DeLuca, kuasa hukum Katherine, Selasa.

Para penyelidik telah memeriksa Katherine untuk mencari petunjuk bagaimana Tamerlan Tsarnaev (26) dan adiknya Dzhokhar (19) merakit bom dan apakah mereka mendapat bantuan.

Janda berumur 24 tahun yang pulang ke rumah orangtuanya di Rhode Island beberapa hari setelah ledakan bom itu, telah diperiksa selama beberapa jam oleh petugas FBI di rumahnya dan di kantor pengacaranya di Providence, Ibukota Rhode Island.

Polisi mengatakan, kedua bersaudara dari etnik Chechen itu telah meledakkan bom pada 15 April di tengah kerumunan penonton lomba lari Boston Marathon, yang menyebabkan tiga orang meninggal dan 264 orang cedera.

"Dalam beberapa hari ke depan Katherine akan terus bertemu dengan aparat penegak hukum, seperti yang sudah dilakukannya pekan lalu, dan ia akan memberikan bantuan sebanyak mungkin untuk penyelidikan tersebut," kata deLuca.

Pada Senin penyelidik FBI mengambil contoh DNA dari rumah Russel di North Kingstown, karena penyelidik sedang melacak siapa lagi yang mungkin terlibat dalam persiapan membuat bom rakitan dengan panci presto (bertekanan tinggi), setelah mereka menemukan DNA perempuan.
(M007)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013