Ia menjelaskan, angin bertiup dari barat ke timur. Artinya, kabut asap kebakaran Riau akan terbawa ke wilayah Kepri dan Singapura.
Batam (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam memantau sebanyak 1.403 titik panas (hotspot), indikasi terjadi kebakaran lahan dan hutan, yang tersebar di penjuru Pulau Sumatera, Kamis.

"Dari data satelit, ada 1.403 titik panas Sumatera, dan terkonsentrasi di Riau," kata Kepala stasiun BMKG Bandara Hang Nadim Batam, Philip Mustamu, di Batam, Kamis.

MODIS BMKG menunjukkan adanya 1.403 titik panas di wilayah Sumatera. Sedangkan berdasarkan pantauan citra satelit NOAA-15, BMKG mencatat peningkatan aktivitas titik panas sebanyak 234 titik panas di wilayah Sumatera yang tersebar di sekitar Propinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara.

Selain di Sumatera, BMKG juga memantau lima titik panas di Kalimantan.

Ia menjelaskan, angin bertiup dari barat ke timur. Artinya, kabut asap kebakaran Riau akan terbawa ke wilayah Kepri dan Singapura.

Kabut asap akan memperpendek jarak pandang hingga satu sampai dua km. Menurut dia, jarak pandang itu relatif masih aman untuk penerbangan.

"Untuk penerbangan satu sampai km masih aman, tapi semua tergantung keputusan penerbang," kata dia.

Sementara itu, secara kasat mata, kabut asap di langit Batam pada Kamis pagi relatif berkurang dibanding hari sebelumnya.

"Kalau kemarin sampai sakit mata dan batuk-batuk, pagi ini sudah agak membaik," kata warga Sekupang, Alpace.

Ia berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah kebakaran hutan di Sumatera agar tidak menimbulkan pencemaran udara hingga ke Batam.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013