Pangandaran (ANTARA News) - Sri Sulistiawati yang berusia enam bulan selamat dari terjangan Tsunami di Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis, Jabar, yang telah ditemukan warga dibawah pohon kelapa, Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Sementara itu, Ibunda Sri Sulistiawati, Sri Sulastri (26) dan kakaknya Arif Yulianto (5) meninggal dunia, sedangkan ayahnya Tarno (35) dan kakaknya Jihan (9) selamat dalam kejadian tersebut. Orang tua korban Sri Sulastri, Suwondo (64), di Kabupaten Ciamis, Selasa, mengatakan, cucunya Sri Sulistiawati ditemukan oleh warga dibawah pohon kelapa Jalan Bulak Kapal Pangandaran yang berjarak sekitar 50 meter dari garis pantai. "Ketika ditemukan cucu saya dalam keadaan menangis, setelah semalaman kedinginan dan sempat terkena terjangan tsunami bersama Ibu dan kakaknya," katanya. Ia mengatakan, ketika Sulistiawati ditemukan oleh warga, langsung dibawa ke Puskesmas Pangandaran untuk diperiksa kesehatannya dan ternyata tidak ditemukan luka yang berarti. Kemudian, lanjut dia, Sulistiawati dibawa ke rumahnya di Gang Babakan RT 01 RW 02 Bojongsari, Pangandaran, Kabupaten Ciamis. "Ibunya ditemukan meninggal dunia di Puskesmas Pangandaran sekitar pukul 21.00 WIB, sedangkan kakaknya ditemukan meninggal dunia pada Selasa pagi," katanya. Suwondo menceritakan awal terjadinya musibah tersebut saat Sri Sulastri bersama tiga orang anaknya berjalan-jalan di tepi pantai Pangandaran, namun ketika melewati jalan Bulak Kapal muncul ombak besar, sehingga mereka diterjang ombak yang berasal dari gempa tektonik pada Senin sore, Sedangkan ayahnya sendiri, Tarno yang bekerja di Hotel Citra I tengah menyapu ruangan kamar lantai dua hotel tersebut, sehingga lolos dari terjangan ombak besar itu. "Ayahnya Sri Sulistiswati memang bekerja di Hotel Citra I, sedangkan ibunya berdagang di depan Hotel Citra I," ujarnya. Ia mengungkapkan, dirinya merasa sedih dengan kepergian anaknya terlebih lagi cucunya itu harus ditinggalkan ibunya ketika masih berusia enam bulan. "Kini keadaan cucu saya dalam keadaan sehat dan saat ini tertidur pulas di rumah saya," ucapnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006