Snowden, maukah kamu menikah denganku?"
Moskow (ANTARA News) - Mantan mata-mata Rusia Anna Chapman membuat kehebohan dengan melamar pembocor dokumen rahasia Amerika Serikat Edward Snowden, yang saat ini terlantar tanpa dokumen di bandar udara Moskow.

"Snowden, maukah kamu menikah denganku?" kata bekas mata-mata itu, yang menjadi pesohor media, kepada buron paling tenar di dunia tersebut di Twitter-nya.

Dalam kicauan terpisah, ia menanyakan kepada kantor tempat Snowden bekerja sebelumnya, Badan Keamanan Nasional, "@nsa maukah kamu menjaga anak-anak kami?"

Snowden tiba di Moskow dari Hongkong pada 23 Juni dan sudah hampir dua minggu tinggal di kawasan singgah bandar udara itu tanpa status hukum jelas.

Chapman dipulangkan dari Amerika Serikat pada 2010 bersama sembilan mata-mata lain Rusia dalam program pertukaran dengan Washington.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin Dmitry Peskov kepada AFP pada Jumat menyatakan tidak tahu apakah lamaran Chapman itu serius. Ia menolak berkomentar lebih jauh dan mengatakan bahwa ia bukan "kuasa hukum" Chapman.

Kicauan Chapman tersebut dibanjiri komentar, salah satunya menyindir dengan mengatakan bahwa anak-anak mereka kelak menjadi "James Bond dan Mata Hari."

Kartun dalam jaringan menggambarkan seorang perempuan berambut pirang dan lelaki berkacamata dalam upacara pernikahan dan pastor pemimpin upacara tersebut mengatakan, "Dan hanya kegagalan atau pengungkapan yang akan memisahkan kalian."

Dalam artikel lebih serius, seorang ahli hukum membicarakan kemungkinan penyatuan dua insan tersebut, sementara kantor berita Interfax mengutip sumber yang mengatakan status hukum Snowden akan berubah jika ia menikah dengan warga Rusia.

"Dalam perkara ini, Snowden akan memiliki dasar hukum untuk meminta kewarganegaraan Rusia dan oleh karenanya memperoleh perlindungan dari negara barunya itu," kata sumber tersebut.

Namun, konsuler bandar udara Sheremetyevo, tempat Snowden terdampar saat ini, mengatakan tidak mensahkan pernikahan.

Meski terdengar kocak, lamaran Chapman itu semakin memperjelas arah masalah diplomatik, yang ditimbulkan oleh terlantarnya Snowden di bandar udara itu.

Buron Amerika Serikat berusia 30 tahun itu menghindar dari hukum di Amerika Serikat akibat tindakannya membocorkan rahasia mengenai program penyusupan besar-besaran, yang dilakukan negara adidaya tersebut. Ia tidak bisa meninggalkan Moskow setelah Washington mencabut paspornya, demikian AFP.

(S022/B002) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013