Pertemuan membahas capaian sejak pertemuan di Surabaya, perkembangan isu‐isu di luar perdagangan dan investasi serta persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali pada Oktober 2013 mendatang,
Jakarta (ANTARA News) - Pejabat tinggi APEC membahas prioritas Indonesia pada Pertemuan Ke‐3 Pejabat Senior APEC (the 3rd APEC Senior Officials’ Meeting/SOM3) yang berlangsung tanggal 5‐-6 Juli 2013 di Medan, Sumatra Utara.

"Pertemuan membahas capaian sejak pertemuan di Surabaya, perkembangan isu‐isu di luar perdagangan dan investasi serta persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali pada Oktober 2013 mendatang," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Dalam pertemuan, prioritas pertama Indonesia adalah mendorong kerja sama APEC ke depan dapat lebih memperhatikan semangat inklusif, adil dan kesamaan kesempatan utamanya bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pengusaha muda dan wanita pengusaha, serta memberi kesempatan kepada ekonomi berkembang untuk mengejar ketertinggalannya.

Pertemuan juga membahas langkah APEC dalam mendorong penyelesaian perundingan Putaran Doha Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Untuk itu, pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke‐9 yang akan berlangsung di Bali bulan Desember mendatang, Indonesia berusaha memperoleh dorongan politis APEC bagi penyelesaian perundingan Doha karena APEC mewakili sekitar 45% perdagangan dunia.

Sebagai Ketua KTM WTO ke‐9, Indonesia akan bekerja sama dengan semua negara anggota WTO agar pertemuan tersebut menyepakati sebuah paket yang dapat mengembalikan kepercayaan dunia terhadap superioritas sistem perdagangan multilateral di bawah naungan WTO.

Sementara dalam APEC Environmental Goods List, para Pejabat Senior sepakat mempertimbangkan usulan Indonesia untuk mengkaji dan membahas produk‐produk yang berkontribusi tidak hanya pada lingkungan dan energi terbarukan, tetapi juga pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

Kedua, Indonesia juga mempromosikan CPO (Crude Palm Oil), karet dan beberapa produk non‐manufaktur lainnya sebagai produk lingkungan. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013