Surabaya (ANTARA News) - Jalan-jalan utama di Kota Surabaya, Jawa Timur, lengang sehingga kendaraan bermotor bisa dipacu dengan kecepatan 80 kilometer hingga 100 kilometer per jam pada Rabu, sehari menjelang perayaan Lebaran.

"Enak sekali, biasanya di mana-mana macet, sekarang sepi, motor saja tadi saya bisa pacu sampai 100 km per jam di jalan utama tengah kota mulai Jalan A.Yani, Raya Darmo hingga Tunjungan, Pahlawan dan sampai Perak (Tanjung Perak)," kata Aryobimo, yang bersepeda motor dari rumahnya di sekitar Bandara Juanda ke rumah neneknya di kawasan Tanjung Perak.

Pada hari biasa, ia menuturkan, daerah sekitar Juanda hingga tengah Kota Surabaya yang jaraknya sekitar 20 kilometer bisa ditempuh dalam waktu minimal satu jam atau dua jam kalau macet parah.

Hari ini Aryobimo bisa menempuhnya hanya dalam waktu 20 menit.

Hanya pasar, pusat belanja dan makam yang dipadati warga asli Kota Pahlawan, yang di tinggal sebagian warganya mudik ke berbagai daerah di Tanah Air untuk merayakan Idul Fitri.

Pemakaman umum dipadati warga yang nyekar, berdoa dan menabur bunga ke makam orangtua atau kerabat menjelang Hari Raya Idul Fitri, membuat harga bunga tabur yang terdiri atas mawar, melati, kenanga dan cincangan daun pandan melonjak sampai 100 persen, dari Rp5.000 menjadi Rp10.000 per kantung.

"Biasanya cukup dengan 5.000 rupiah saya bisa membawa bunga setaman cukup lengkap untuk tabur bunga di makam ayah, sekarang minimal 10.000 ribu. Biasa, Lebaran apa-apa naik," kata Aryobimo yang siang itu nyekar ke makam ayahnya di Taman Makam Pahlawan, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya.


Pewarta: Chandra HN
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013