Saya akan pergi sendiri ke Suriah jika diperlukan dalam pertempuran melawan takfiris (kelompok radikal Sunni), Hizbullah dan saya akan pergi ke Suriah."
Beirut (ANTARA News) - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada Jumat bahwa ia siap untuk berperang di Suriah, sehari setelah serangan bom mobil mematikan di Beirut terhadap pangkalan kelompok Syiah pro-Damaskus.

Nasrallah juga menuduh kelompok radikal bertanggung jawab atas bom yang menewaskan setidaknya 22 orang, setelah kelompok yang tidak diketahui sebelumnya, yang mungkin sebuah sel pemberontak Suriah, menyatakan melakukan serangan pada Kamis.

"Saya akan pergi sendiri ke Suriah jika diperlukan dalam pertempuran melawan takfiris (kelompok radikal Sunni), Hizbullah dan saya akan pergi ke Suriah" untuk melawan pemberontak yang berusaha menggulingkan rezim di Damaskus, katanya.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi ketika Lebanon mengadakan hari berkabung bagi korban bom mobil, Nasrallah mengatakan semua indikasi mengenai serangan kemarin dilakukan kelompok takfiri.

Polisi mengatakan setidaknya 22 orang tewas dalam serangan bom yang ditargetkan pada pemukiman padat penduduk di pinggiran Selatan Beirut, antara benteng Hizbullah Bir el-Abed dan Rweiss. Palang Merah mengatakan 325 orang terluka.

Hizbullah merupakan pendukung utama Presiden Bashar al-Assad dan telah mengirim pejuangnya melintasi perbatasan Suriah tahun tahun untuk mendukung pasukan pemerintah, yang telah bertarung dengan pemberontak anti rezim sejak Maret 2011.

Sebuah video online muncul tidak lama setelah serangan menunjukkan tiga orang pria bertopeng, dua diantaranya memegang senjata didepan sebuah bendera putih betuliskan pengakuan iman mereka.

"Anda Hassan Nasrallah, kami mengirim kepada anda pesan kedua karena anda belum memahami," kata salah satu anggota kelompok yang menyebutkan dirinya Batalyon Aisha yang berafiliasi dengan Sunni.

Ledakan hari Kamis muncul enam minggu setelah serangan bom mobil di daerah yang sama melukai lebih dari 50 orang.


Penerjemah: Imam Budilaksono

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013